3 Amalan Puasa Sunnah Jelang Idul Adha – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.comHari Raya Idul Adha merupakan salah satu hari raya umat Islam yang jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah. 

Pada bulan ini umat muslim dapat menyempurnakan agama dengan mengamalkan rukun islam kelima, yaitu ibadah haji ke Mekkah.

Pada 2024 ini, hari Raya Idul Adha diperkirakan akan jatuh pada Senin, 17 Juni 2024. 

Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat muslim yang belum bisa melaksanakan ibadah haji dianjurkan untuk mengerjakan amal shaleh dengan melakukan puasa sunnah.

Setiap ibadah puasa mempunyai keutamaan masing-masing dimata Allah SWT, satu hal yang pasti Allah SWT mencintai hamba-Nya yang senang mengamalkan ibadah puasa. 

Untuk itu, 3 macam amalan puasa sunnah sebelum Idul Adha ini dapat kamu kerjakan, lengkap dengan niat dan keutamaannya.

Puasa Dzulhijjah

Mengutip dari website resmi Muhammadiyah, bulan Dzulhijjah merupakan bulan mulia bagi umat muslim yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk melakukan puasa.

Puasa ini dapat kamu amalkan sebanyak sembilan hari pertama menjelang tanggal 10 Dzulhijjah, yaitu pada tanggal 1-9 Dzulhijjah. 

Hal ini diterangkan dalam sebuah hadis riwayat Abu Dawud, yang berbunyi Nabi Muhammad SAW bersabda “Rasulullah SAW dahulu berpuasa sembilan hari bulan Dzulhijjah dan hari Asyura, tiga hari pada setiap bulan, serta Senin dan Kamis pertama setiap bulan.” (HR. Abu Dawud).

Melalui hadis di atas, Nabi Muhammad tidak hanya melakukan puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah saja, tetapi juga mulai melakukan puasa mulai tanggal 1 Dzulhijjah.

Dalam hadis riwayat Abu Hurairah disebutkan bahwa melaksanakan ibadah puasa sunnah di setiap sepuluh hari pertama dalam bulan Dzulhijjah akan mendapatkan pahala layaknya puasa selama satu tahun penuh.

“Tidak ada hari-hari yang lebih Allah SWT sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar,” (HR. At-Tirmidzi).

Sebelum kamu melakukan puasa bulan Dzulhijjah ini, umat Islam harus membaca niat puasanya. Mengutip dari NU online, niat puasa Dzulhijjah dapat kamu baca setelah Maghrib hingga menjelang terbitnya fajar.

Adapun niat yang dapat kamu baca adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta’ala.”

 

Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Pada tanggal ini para umat muslim yang beribadah haji mulai mempersiapkan diri untuk melaksanakan wukuf di Arafah.

Dikutip dari NU Online, ganjaran umat muslim yang melaksanakan puasa Tarwiyah yaitu Allah SWT menghapus dosa setahun. 

Hal ini merujuk pada hadis riwayat yang mempunyai arti “Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa Arafah dapat menghapus dosa dua tahun.” (HR. Abus Syaikh Al-Ishfahani dan Ibnun Najjar).

Akan tetapi, banyak ahli hadis yang mempersoalkan kesahihan hadis tersebut karena periwayat hadisnya dinilai kurang kuat. 

Namun, sebagian ulama berpendapat memperbolehkan mengamalkan hadis tersebut untuk tetap mendapatkan keutamaan mengamalkan puasanya.

Adapun dalam melaksanakan puasa ini, kamu dapat melakukan niat dengan membaca:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hadza yaumi’an ada’in tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’ala.”

 

Puasa Arafah

Puasa Arafah merupakan puasa yang dilaksanakan setiap satu hari sebelum Idul Adha, bertepatan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pelaksanaan puasa Arah di tahun ini dapat kita laksanakan pada Minggu, 16 Juni 2024.

Puasa ini sangat dianjurkan untuk dilaksanakan supaya turut merasakan kenikmatan ibadah yang dirasakan oleh para jamaah haji di Tanah Suci.

Dilansir dari NU Online, puasa arafah mempunyai keutamaan yaitu menghapus dosa dua tahun yaitu satu tahun yang lalu dan yang akan datang

Hal ini merujuk pada hadis riwayat Muslim yang mempunyai arti “ Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa setahun yang telah lepas dan setahun yang akan datang, dan puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lepas.”

Demikian penjelasan mengenai puasa yang dapat kita lakukan pada bulan Dzulhijjah. Semoga bermanfaat, ya!

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *