liputanbangsa.com – KAI Commuter memastikan proses pengadaan impor tiga trainset KRL baru dari Jepang sedang berlangsung.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, mengatakan tiga trainset tersebut ditargetkan datang tahun 2024.
KAI Commuter masih bekerja sama untuk pengadaan KRL dengan operator JR East.
Penandatanganan kontrak diperkirakan pada Agustus-September 2023.
“14-15 bulan itu untuk operasional. Ini sudah dalam tahap administratif pengadaan, mudah-mudahan tahun depan didatangkan dan ini sudah pembahasan teknis,” kata Anne di Depo KRL Depok, Selasa (11/7).
Saat ini induk KAI Commuter, PT KAI (Persero), sedang menggodok finansial KCI dan opsi pengajuan Penyertaan Modal Negara (PMN) ke pemerintah.
“Kita terus melakukan kajian bersama tim sudah mendapat skema yang baik dengan tujuan utama pelayanan masyarakat, keuangan KCI dan KAI, dukungan pemerintah terhadap PMN supaya kebutuhan ekosistem dalam negeri bisa didukung,” ujarnya.
Anne melanjutkan, KAI Commuter tengah menyusun spesifikasi teknis trainset KRL baru bersama Ditjen Perkeretaapian Kemenhub (DJKA) dan pihak Jepang untuk menyesuaikan sarana dan prasarana di Indonesia.
“Untuk harga (trainset) tunggu deal dulu ya. Untuk 16 trainset INKA (harga) setelah kontrak biayanya, ini masih dilakukan negosiasi siapa yang memang dari Jepang saat ini,” imbuh Anne.
“Ada lagi tambahan 8 kereta baru dari INKA. Yang sebelumnya 16, total kereta baru dari INKA saat ini ada 24, ditambah 19 retrofit, ditambah 3 KRL baru yang didatangkan impor,” sambungnya.
Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pembelian trainset KRL tersebut untuk menjawab kondisi kekurangan KRL di Tanah Air.
Seiring dengan hal itu, ia memastikan pemerintah juga akan memperkuat industri kereta api di dalam negeri melalui produksi INKA Banyuwangi dan Madiun.
Luhut memprediksi dana yang akan dikeluarkan Indonesia untuk memproduksi trainset KRL mencapai Rp 9,3 triliun.
(ar/lb)