59 Imigran Tewas, Akibat Kapal Karam di Lepas Pantai Calabria Italia – Liputan Online Indonesia

ByHeru Anisa

27 Februari 2023 , ,
Italia59 Imigran Tewas, Akibat Kapal Karam di Lepas Pantai Calabria Italia (Ilustrasi). Foto: dok. internasional.republika.co.id

Liputanbangsa.com – Sedikitnya 59 migran ditemukan tewas di Lepas Pantai Calbria, Italia. Dugaan awal kapal karan diakibatkan karena kapal pecah dihantam ombak, kemudia menabrak karang dan tenggelam.

Otoritas berwenang Italia melaporkan kapal yang membawa imigran tersebut karam setelah menabrak karang.  Kejadian itu menewaskan sedikitnya 59 penumpang, dimana 15 diantaranya adalah anak-anak.

Kapal yang berlayar dari pelabuhan Izmir Turki Barat , membawa para imigran dari  Afghanistan, Iran, Pakistan, dan Somalia. Jumlah penumpang yang menaiki kapal tersebut masih simpang siur. Disebutkan 150 orang dan ada pula yang mengatakan 200 orang.

Manuela Curra, seorang pejabat pemerintahan provinsi setempat, mengatakan ada 81 orang ang selamat dari insiden tersebut. Dua puluh dari mereka sedang dirawat sakit, termasuk stu orang dalam perawatan intensif.

Dikatakan Menteri Dalam Negeri Italia, Matteo Piantedosi waktu mengunjungi lokasi kecelakaan kapal imigran itu, mengatakan masih ada 20-30 orang lagi yang mungkin masih hilang.

Perdana menteri Italia Giorgia Meloni mengungkapkan kesedihan mendalam atas kematian tersebut dan pihaknya menyalahkan pelaku perdagangan manusia yang seolah menawarkan janji kehidupan layak untuk para migran untuk bermigrasi ke negara Eropa.

Italia menjadi titik pendaratan utama bagi kapal – kapal imigran yang mencoba memasuki Eropa melalui jalur laut untuk selanjutnya akan melanjutkan perjalanan ke negara – negara Eropa Utara yang lebih kaya untuk mengadu nasib.

Tapi untuk mewujudkan keinginannya untuk hidup yang lebih layak, mereka harus berani menempuh rute perjalanan imigran yang berbahaya.

Tercatat lebih dari 20 ribu kematian dan penghilangan di laut Mediterania Tengah sejak 2014. Dan lebih dari 220 telah meninggal atau hilang tahun ini, menurut Proyek Pencarian Imigran yang hilang di bawah PBB.

(heru/lbi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *