7 Gejala Tak Biasa Ini Bisa Jadi Tanda Kehamilan – Liputan Online Indonesia

Asian beautiful women are stressed and worried about pregnancy results. Pregnancy beyond expectations in teenagers

liputanbangsa.comKebanyakan proses kehamilan dimulai dengan beberapa tanda yang umum, seperti mual, sakit punggung dan sedikit lemas.

Tanda-tanda semacam itu biasanya sudah diantisipasi oleh mereka yang sedang berupaya mengandung.

Dikutip dari Very Well Family, memang kehamilan seringkali ditandai dengan beberapa hal yang lumrah. Namun, sebenarnya ada beberapa tanda kehamilan yang sering kali tak disadari oleh calon ibu.

Apalagi, tanda dan efek ini seringkali luput dari diskusi Anda dengan teman, keluarga, bidan ataupun dokter.

Tentu saja, karena jarang menjadi perhatian beberapa tanda hamil ini kadang membuat perempuan bingung.

Berikut tujuh gejala kehamilan yang tidak biasa yang mungkin tidak pernah Anda pikirkan, tetapi sebenarnya sangat normal.

banyak
Banyak yang Sakit, Waspadai 7 Gejala Covid-19 Varian Terbaru (Ilustrasi). Foto: dok.sehatq.com

1. Hidung Berdarah dan Tersumbat

Hidung sangat jauh dari rahim Anda. Lantas bagaimana hal itu bisa saling berkaitan.

Mimisan dan hidung tersumbat sangat umum terjadi selama kehamilan karena peningkatan aliran darah melalui hidung selama kehamilan.

Faktanya, prevalensi mimisan adalah 20,3% pada kehamilan dibandingkan dengan 6,2% pada orang yang tidak hamil.

Anda dapat mengobati gejalanya dengan pengobatan alami seperti menggunakan pelembap udara seperti humidifier atau menggunakan neti pot untuk membilas saluran hidung Anda dengan air garam.

Jika itu tidak membantu, bicarakan dengan dokter atau bidan. Mimisan dan hidung tersumbat selama kehamilan memang tidak nyaman, tapi biasanya bukan sesuatu yang parah atau serius.

 

2. Keputihan

Saat hamil, menstruasi berhenti karena tidak lagi berovulasi. Namun, Anda mungkin tidak mengharapkan peningkatan keputihan atau yang juga dikenal sebagai leukorea.

Keputihan ini biasanya tidak berwarna atau putih, tidak menyebabkan iritasi dan tidak beraroma.

Ini sangat mirip dengan apa yang Anda alami saat berovulasi. Jika mengganggu Anda, cobalah memakai panty liner tapi jangan gunakan tampon karena bisa meningkatkan risiko infeksi vagina.

Keputihan mungkin akan bertambah jumlahnya hingga kelahiran bayi Anda. Jika terjadi perubahan warna atau bau, pastikan untuk melaporkannya ke dokter atau bidan.

 

3. Insomnia

Anda mungkin akrab dengan fakta bahwa kehamilan menghabiskan energi, setidaknya selama trimester pertama dan ketiga. Namun, dengan atau tanpa kelelahan, beberapa orang juga mengalami insomnia kehamilan.

Insomnia biasa terjadi dan bahkan bisa menjadi tanda awal bahwa Anda sedang hamil, namun bisa terjadi selama masa kehamilan dan pascapersalinan.

Ini dapat tergambar dalam bentuk sulit tidur atau ketidakmampuan untuk tidur kembali setelah dibangunkan

 

4. Gangguan Gastrointestinal

Hormon kehamilan dapat mengganggu saluran pencernaan, membuat gejala seperti bersendawa dan gas di dalam perut. Hal ini bisa terjadi terutama pada trimester pertama dan ketiga.

Atasi gejala ini dengan menghindari makanan dan minuman penghasil gas seperti minuman berkarbonasi, sayuran silangan seperti brokoli, kembang kol, dan kubis.

Selain itu Anda juga sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan pedas.

Menahan gas dapat menyebabkan banyak rasa sakit. Meskipun demikian, Anda mungkin merasa malu jika harus sering bersendawa atau kentut.

Apabila mengalami hal ini di tempat umum, Anda bisa pergi sebentar ke toilet untuk kentut atau menghindari makanan penyebab atau penghasil gas di perut.

5. Sakit Pusar

Nyeri perut yang juga disebut nyeri panggul atau nyeri rongga panggul, sangat umum terjadi pada kehamilan.

Ini terjadi karena pertumbuhan rahim dan peregangan otot, kulit, tendon, saraf, dan jaringan lain saat janin bertambah besar.

Ketidaknyamanan ini terkadang berpusat pada kulit perut dan area pusar, menyebabkan sakit yang dapat disebut sebagai nyeri pusar. Apabila mengalami hal ini, Anda mungkin merasa pegal atau nyeri saat area tersebut disentuh.

Ini mungkin datang dan pergi tetapi paling sering dialami di akhir kehamilan karena perut semakin membesar.

Selain itu, beberapa orang mengalami memutihnya kulit di sekitar pusar, dengan atau tanpa nyeri di area tersebut.

Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 0,5% dan 2% orang hamil mengalami gejala sakit perut yang tidak berhubungan dengan kehamilan yang memerlukan tindakan medis.

Dokter atau bidan Anda juga dapat memberikan saran untuk menghilangkan rasa sakit.

6. Sembelit Kehamilan

Sembelit adalah efek lain dari kehamilan pada tubuh Anda. Faktanya, sekitar 11%-38% ibu hamil mengalami konstipasi.

Saat hamil, peningkatan progesteron menyebabkan usus Anda melambat. Kondisi ini membuat usus lebih lama mencerna, sehingga makanan yang Anda santap akan bertahan di perut dan membuat Anda mengalami kesulitan buang air besar.

 

7. Gusi Berdarah

Orang hamil cenderung mengalami gusi yang lebih lunak. Ini karena perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke mulut.

Aliran darah itu dapat menyebabkan pembengkakan, peningkatan kepekaan dan pendarahan selama kehamilan.

Orang hamil juga sering mengalami rasa pahit atau seperti ada logam di mulutnya. Gejala ini mungkin mengganggu tetapi biasanya tidak berbahaya.

Di sisi lain, masalah gigi seperti gingivitis atau radang gusi dapat kambuh selama kehamilan.

Menyikat dan membersihkan gigi dua kali sehari serta membersihkan gigi secara teratur dapat membantu mengurangi gejala yang muncul.

(ar/lb)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *