9 Tahun Tak Akur dengan Arab Saudi, Kini Warga Iran Kembali Bisa Ibadah Umrah – Liputan Online Indonesia

ByTia Putri

23 April 2024 , ,

liputanbangsa.comRombongan dari Iran berangkat ke Arab Saudi pada Senin, 22 April 2024 untuk menunaikan ibadah umrah pertama kali dalam sembilan tahun setelah hubungan antara Iran dan Arab Saudi membaik, seperti dilaporkan kantor berita resmi Iran IRNA.

Upacara pelepasan jemaah umrah secara resmi diadakan di Bandara Internasional Imam Khomeini pada Senin, dihadiri oleh perwakilan pemimpin dalam urusan haji dan haji, Abdul Fattah Navvab, kepala Organisasi Haji dan Ziarah Abbas Hosseini, dan Duta Besar Saudi untuk Teheran Abdullah bin Saud al-Anzi.

Mereka melepas 85 jemaah yang tergabung dalam rombongan pertama tersebut, menurut penghitungan kantor berita Reuters.

Mohammad-Hossein Ajilian, yang bertanggung jawab atas operasi haji di Iran Airports Company, mengatakan pada Sabtu lalu bahwa Iran akan memberangkatkan jemaah umrah ke Arab Saudi dalam 11 penerbangan dari 11 bandara di seluruh negeri mulai Senin.

Arab Saudi

Bandara Internasional Mashhad melakukan penerbangan pertama pada Senin, dan bandara di kota-kota besar lainnya termasuk Zahedan, Ahvaz, Tabriz, Yazd, Kerman, Bandar Abbas, Sari, Isfahan, dan Shiraz, masing-masing akan menyewa satu penerbangan pada hari berikutnya, kata IRNA.

Penerbangan terakhir ke Arab Saudi akan dilakukan dari Bandara Mashhad pada 2 Mei 2024.

Ajilian mencatat, total jemaah haji yang diperkirakan akan berangkat dari Iran ke Arab Saudi pada tahun ini sebanyak 5.720 orang.

Hubungan Iran dan Arab Saudi membaik setelah Maret 2023, ketika Cina memediasi perjanjian agar keduanya memulihkan hubungan diplomatik penuh yang terputus sejak 2016 akibat eksekusi seorang ulama muslim Syiah di Riyadh dan penyerbuan kedutaan Saudi di Teheran.

Sebelum hubungan dipulihkan, warga Iran hanya bisa menunaikan ibadah haji yang bersifat wajib setidaknya sekali seumur hidup bagi umat Islam.

Ibadah haji dilakukan pada waktu-waktu tertentu dalam setahun, dan tunduk pada kuota tahunan yang ketat.

Iran awalnya mengumumkan pada Desember 2023 bahwa jemaah pertama akan melakukan perjalanan pada 19 Desember menyusul kesepakatan antara Teheran dan Riyadh untuk mencabut pembatasan umrah. Namun, penerbangan sempat ditunda karena ada “masalah teknis”.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani saat itu mengatakan pihak Riyadh telah menginformasikan adanya masalah teknis, dan tidak ada perselisihan antara kedua negara karena perjanjian bilateral mengenai ibadah umrah sudah terjalin.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *