Alasan 13 Negara Ini Dilarang Ikut Serta di Olimpiade Sepanjang Sejarah – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.com Tidak ada negara Rusia pada Olimpiade 2024 Paris, kendati ada atlet Rusia yang tampil pada hajatan olahraga terbesar dunia itu.

Sejak 1920, tercatat 13 negara telah dilarang berpartisipasi dalam olimpiade.

Dikutip dari Al Jazeera, Selasa (30/7/2024), negara-negara itu tidak bisa tampil di olimpiade dengan alasan-alasan berbeda.

Mulai dari agresi perang, doping, sikap politik, hingga pelanggaran peraturan Komite Olimpiade Internasional (IOC).


Larangan pertama datang saat Olimpiade Musim Panas 1920 yang diadakan di Antwerp, Belgia. Saat itu Jerman, Austria, Hungaria, Bulgaria dan Turki dilarang ikut Olimpiade karena peran dan keterlibatan mereka dalam Perang Dunia I.

Jerman juga pernah dilarang tampil di olimpiade, yakni, pada Olimpiade 1924 di Paris, sebagai perpanjangan dari larangan sebelumnya dan konsekuensi dari Perang Dunia I.

Setelah itu, Jerman kembali dilarang menjadi peserta pada Olimpiade Musim Panas 1948 London. Saat itu, Jepang juga dilarang tampil.

Jerman dan Jepang tidak diperbolehkan berpartisipasi pada olimpiade sebagai konsekuensi dari peran mereka dalam Perang Dunia II dan kehancuran yang ditimbulkannya.

Kemudian, Afrika Selatan dilarang dari Olimpiade 1964-1992 karena segregasi rasial sebagai akibat dari rezim apartheid.

Pada 1972, Zimbabwe, yang saat itu dikenal sebagai Rhodesia, dilarang bermain di Munich karena tekanan internasional dan protes terhadap kebijakan segregasi rasial negara itu.

Kemudian pada 2000, Afghanistan dilarang dari pertandingan Melbourne karena sikap Taliban yang berkuasa terhadap perempuan.

Tahun ini, meski Taliban kembali berkuasa di Kabul, atlet Afghanistan tetap berpartisipasi di Olimpiade Paris 2024, tetapi tidak di bawah bendera Taliban.

Sebaliknya, mereka akan bersaing di bawah bendera merah, hijau, dan hitam Republik Islam Afghanistan, yang digulingkan Taliban pada 2021.

Selanjutnya, Kuwait diskors oleh Komite Olimpiade Internasional pada Oktober 2015 karena campur tangan pemerintah dalam komite Olimpiade negara itu.

Akibatnya, atlet Kuwait berpartisipasi dalam Olimpiade Rio de Janeiro 2016 sebagai atlet Olimpiade independen di bawah bendera Olimpiade.

Selama Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, Korea Utara dilarang karena keputusannya untuk mundur dari Olimpiade Tokyo 2020, dengan alasan kekhawatiran Covid-19, yang melanggar Piagam Olimpiade.

Meskipun tidak dilarang sepenuhnya dari Olimpiade 2016, banyak atlet Rusia dilarang berkompetisi di Rio karena doping yang ternyata disponsori negara.

Larangan itu berlanjut ke Olimpiade Musim Dingin 2018 dan Olimpiade Musim Panas 2020 Tokyo.

Rusia dan Belarus dilarang ikut Olimpiade 2024 di Paris karena keterlibatan mereka dalam perang Ukraina yang sedang berlangsung.

Tetapi, tetap ada atlet Rusia yang tampil pada Olimpiade 2024 Paris. Menurut data IOC, pada Olimpiade 2024, sebanyak 15 atlet dari Rusia dan 18 dari Belarus yang akan bersaing sebagai “Atlet Netral Individu”, atau AIN.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *