liputanbangsa.com – Kasus bunuh diri polisi kembali ditemukan. Kali ini anggota kepolisian yang memilih meregang nyawanya sendiri adalah Personel Ditsamapta Polda Banten berinisial DK (21).
DK ditemukan tergeletak di kamar rumahnya di Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten, Jumat (31/3/2023) sekitar pukul 05.30 WIB.
Dari Hasil penyelidikan sementara, DK diduga bunuh diri menggunakan senjata api (senpi) dinas miliknya.
“Tewas di dalam kamar rumahnya di Kecamatan Taktakan, Kota Serang karena tertembak senjata api yang merupakan inventaris dinas,” kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Didik Hariyanto.
Didik mengatakan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian (TKP) usai mengetahui peristiwa meninggalnya anggota Polri tersebut.
“Indikasi awal dari olah TKP korban meninggal karena bunuh diri,” ucap dia.
Kendati demikian, Didik belum bisa memastikan soal motif anggota Polri tersebut memilih mengakhiri hidupnya. Dia mengatakan proses penyelidikan masih berlangsung.
“Saat ini masih dalam penyelidikan dan menunggu hasil autopsi,” ujarnya.
Kasus polisi bunuh diri tak hanya kali ini saja terjadi. Sebelumnya kasus polisi diduga bunuh diri juga dialami Bripka Arfan Saragih. Dia ditemukan tewas pada Senin (6/2/2023). Arfan diduga bunuh diri usai ketahuan menggelapkan uang wajib pajak Rp2,5 miliar di Samsat Samosir UPT Pangururan.
Propam Polda Sumut tengah memeriksa Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman terkait kejanggalan tewasnya anggota Sat Lantas Polres Samosir itu.
Di wilayah lain, Briptu RF diduga bunuh diri di dalam mobil dinas Polda Gorontalo pada Sabtu (25/3/2023). Dia diduga bunuh diri lantaran ada permasalahan asmara.
Hasil penyelidikan sementara Polda Gorontalo menyebut Briptu RF melakukan aksi bunuh diri dengan menembak dada kirinya dengan pistol di dalam mobil dinas.
(heru/lbi)