Arti Unik di Balik Nama 5 Jajanan Jadul – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.com Jajanan jadul pada era ’90an memiliki nama-nama yang cukup unik. 

Bukan hanya mereknya tetapi istilah sebutannya juga cukup kreatif, ternyata ini artinya.

Berbeda dengan zaman sekarang, di masa lalu banyak jajanan jadul yang memiliki nama-nama unik. 

Penyebutannya cenderung merujuk pada bentuk fisiknya tidak hanya dikenal dengan nama mereknya.

Bagi mereka yang melalui masa kanak-kanak era 1990-an hingga awal 2000an mungkin akan familiar dengan beberapa jajanan unik tersebut. 

Penampilannya seringkali mirip dengan benda-benda yang justru tak awam sebagai sebuah makanan.

Mulai dari permen, gulali, hingga es yang dijual secara kaki lima punya nama yang lucu-lucu. 

Dari sederet daftar jajanan jadul dengan nama unik ini, mana yang pernah menjadi favoritmu?

1. Permen Kaki

Nama permen kaki yang populer hingga era awal 2000an diambil dari bentuknya yang benar-benar mirip dengan telapak kaki manusia.

Mulai dari lekukan antara tumit pada telapak kakinya hingga jari-jari yang didesain berusaha menyerupai aslinya.

Warnanya yang merah juga begitu mencolok bagi anak-anak. Padahal permen ini memiliki nama Hot Hot Pop yang diproduksi oleh Pt Bronson Prima Industri, Malang.

Rasanya tak hanya manis gula tetapi juga ada sentuhan mangga yang tipis ketika dihisap. Pada awal tahun 2000an permen ini bahkan dijual dengan harga hanya Rp 100 per buah.

 

2. Permen Rokok

Mendengar kata rokok pasti kesan negatif yang akan langsung terbesit dalam pikiran. Faktanya pada era 90an hingga 2000an ada permen rokok yang beredar dan dijual secara bebas untuk anak-anak.

Tentunya bukan rokok seperti rokok yang dimaksudkan untuk orang dewasa. Permen yang berisi dari racikan bubuk manis dikemas pada wadah berbentuk panjang dengan corak rokok yang ditempel di bagian luarnya.

Kini permen rokok juga masih banyak dijual, terutama di kedai-kedai khusus jajanan jadul. 

Hanya saja formula permennya yang kekinian lebih banyak dihadirkan dalam bentuk padat bukan lagi bubuk seperti di zaman dahulu.

 

3. Telur Cicak

Penamaan yang unik sekaligus membingungkan bukan? 

Pada era 90an permen yang satu ini begitu populer dijajakan di warung-warung kelontong dan dibeli oleh anak-anak pada masanya.

Permen ini tidak dibuat dari telur cicak, tetapi bentuknya yang kecil-kecil dan dijual dalam jumlah yang banyak dalam satu bungkusnya membuat banyak orang menyebutkan telur cicak. Padahal jika dibandingkan dengan telur cicak yang asli bentuknya jauh berbeda.

Permen telur cicak memiliki warna warni yang cantik dengan isian cokelat. 

Rasanya tak terlalu manis, teksturnya yang renyah dan garing menjadi camilan yang paling digemari oleh anak-anak.

Jajanan jadul yang satu ini kian hari popularitasnya justru terus meningkat. 

Tak hanya populer di kalangan orang Indonesia, bahkan ada penjual rambut nenek yang eksis di Korea Selatan dengan cara menjajakannya sebagai jajanan kaki lima.

Penyebutan rambut nenek pada jajanan yang satu ini berasal dari bentuknya yang berserat seperti rambut. 

Kemudian warnanya yang putih diibaratkan seperti rambut nenek-nenek yang telah beruban dan berubah warna menjadi putih.

Rambut nenek sendiri dibuat dari campuran gula dan beberapa bahan lainnya. 

Proses pembuatannya membutuhkan kemampuan khusus untuk menyulapnya menjadi gulali yang berserat dan halus.

5. Es Gabus

Kata gabus sendiri merupakan penamaan lain dari styrofoam. Tetapi ada es krim jadul yang diberi nama sebagai es gabus, apakah terbuat dari styrofoam?

Tentu tidak. Es gabus jadul memiliki ciri-ciri bentuknya yang persegi panjang dengan tiga sampai empat lapis warna yang berbeda-beda dan mencolok antara satu sama lain.

Nama es gabus ini diambil dari teksturnya yang tidak lembut seperti es krim yang dibuat dengan susu atau krim. 

Ketika digigit esnya lebih berserat dan berongga di bagian dalamnya mirip dengan styrofoam.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *