Bahaya Antraks : Menular dari Hewan ke Manusia via Kulit, Pernapasan, Pencernaan – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.com – Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie turut angkat bicara terkait kasus antraks yang muncul di Semanu, Gunungkidul.

Dia mengatakan antraks ini tak menular langsung dari manusia ke manusia.

“Antraks adalah salah satu penyakit zoonosis penyakit dari binatang. Tidak menular dari manusia ke manusia. Tidak ada orang kena antraks menularkan pada orang lain. Pasti dari hewan ke manusia,” kata Pembajun saat di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Kamis (6/7).

Seseorang terpapar antraks mulai ketika bersinggungan dengan hewan yang terpapar mulai dari kulitnya, pencernaan maupun pernapasan.

“Kulit karena biasanya manusia bersentuhan dengan hewan ternak entah kulit entah apanya,” katanya.

“Kalau yang pernapasan bisa karena menghirup spora antraks dari yang itu tadi (sapi) mati karena antraks entah menempel di rumput, tumbuhan, spora (bisa) terhirup,” katanya.

Sementara itu, melalui pencernaan bisa terjadi ketika mengonsumsi daging yang positif antraks.

Pembajun mengatakan setelah ada kasus 1 warga meninggal dunia akibat positif antraks, dinas kesehatan langsung melakukan sero survei di 125 sampel.

” 87 orang terdeteksi sero positif. Bisa kita sebut sebagai suspek,” katanya.

Menurut Pembajun, 87 warga itu dalam kondisi yang baik dan tidak perlu mendapat perawatan di rumah sakit.

Kasus antraks muncul di Dusun Jati, Candirejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul. 1 orang meninggal dunia dan 87 orang lain positif sero.

Sementara itu, 6 sapi dan 6 kambing mati karena antraks.

Kasus antraks di dusun itu terjadi ditengarai karena warga mengonsumsi hewan ternak yang telah mati.

(ar/lb)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *