YERUSALEM, liputanbangsa.com – Tujuh orang tewas dan tiga lainnya terluka setelah seorang pria Palestina melepaskan tembakan di sebuah sinagog pinggiran Yerusalem, Jumat (27/1/2023) malam.
Serangan ini diduga sebagai tindakan balas dendam atas pembantaian yang dilakukan oleh tentara Israel di Kota Jenin, Tepi Barat. Dalam kejadian di Kota Jenin itu, tentara zionis Israel membunuh sembilan warga Palestina termasuk seorang nenek.
Menurut Polisi Israel, pria Palestina itu tiba sekitar pukul 20.15 waktu setempat dan langsung mengumbar tembakan dan mengenai sejumlah orang. Pelaku tewas dalam baku tembak dengan polisi Israel sesaat setelah meninggalkan lokasi kejadian.
Sebelumnya dilaporkan jika ada 10 orang yang terluka namun pejabat kepolisian Israel mengonfirmasi jika ada tujuh orang tewas dan tiga lainnya terluka.
Menurut kelompok perlawanan Palestina Hamas, serangan itu diyakini terkait dengan aksi brutal pasukan zionis Israel di Jenin sebelumnya.
“Ini adalah respons atas kejahatan yang dilakukan pendudukan di Jenin dan respons alami terhadap aksi kriminal pendudukan,” ujar Juru Bicara Hamas, Hazem Qassem seperti dikutip dari Reuters.
Kelompok perlawanan Palestina lainnya Jihad Islam menyatakan pujiannya atas serangan itu, namun mereka mengaku tak bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Pelaku penyerangan itu diketahui dilakukan seorang pria berusia 21 tahun asal Yerusalem Timur. Sejuah ini belum diketahui motif serangan tersebut.
Sementara, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berbicara setelah mengunjungi tempat kejadian,ia menyebut serangan itu salah satu yang paling parah selama bertahun-tahun.
“Hati kami bersama keluarga. Saya memuji petugas polisi yang mengambil tindakan begitu cepat,” kata Netanyahu. “Kita harus bertindak dengan tekad dan ketenangan. Saya meminta orang-orang tidak mengambil hukum sendiri.”
Dia mengatakan, kabinet akan melakukan sidang pada Sabtu (28/1).
“Kami telah memutuskan beberapa langkah segera yang akan dimulai malam ini,” imbuhnya. (dian/lbi)