Banjir dan Longsor di Manado : 5 Orang Meninggal Dunia, Ribuan Warga Mengungsi- Liputan Online Indonesia

Banjir dan Longsor di Manado : 5 Orang Meninggal Dunia, Ribuan Warga Mengungsi- Liputan Online Indonesia. Foto : Antara Foto/ Adwit B Pramono

MANADO, liputanbangsa.com – Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Jumat (27/1) dini hari hingga siang hari menyebabkan sejumlah wilayah di Kota Manado, Sulawesi Utara mengalami musibah banjir dan tanah longsor hingga menyebabkan lima orang meninggal dunia.

Diketahui satu orang meninggal dunia akibat banjir, dan empat orang lainnya meninggal akibat longsor.

Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh dari Polresta Manado, ada 10 kecamatan yang mengalami musibah tersebut.

“Data yang kami peroleh, kurang lebih ada 38 kelurahan yang tersebar di 10 kecamatan di Kota Manado yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor, yaitu Sario, Singkil, Malalayang, Wanea, Tuminting, Wenang, Bunaken, Mapanget, Wori dan Tikala,” terangnya, Sabtu (28/1/2023).

Dari 10 kecamatan yang terdampak, terdapat ribuan kepala keluarga (KK) yang harus mengalami dampak banjir dan tanah longsor.

Banjir dan Longsor di Manado : 5 Orang Meninggal Dunia, Ribuan Warga Mengungsi- Liputan Online Indonesia. Foto : dok. Humas Polda Sulut

“Kurang lebih ada sekitar 3.866 kepala keluarga yang terdampak banjir dan tanah longsor, dengan total kurang lebih 1.582 warga yang harus dievakuasi ke lokasi yang lebih aman,” kata Kombes Pol Jules Abraham Abast.

Ia juga mengingatkan kepada warga agar terus waspada dan berhati-hati dengan kondisi cuaca ekstrem yang sudah menelan korban jiwa.

Saat ini, terdapat 1.021 warga yang harus mengungsi di sejumlah titik pengungsian, yakni di Kecamatan Tikala sebanyak 209 jiwa, Kecamatan Paal 2 ada 261 jiwa, Kecamatan Tuminting ada 50 jiwa, Kecamatan Singkil sebanyak 460 jiwa dan Kecamatan Wenang ada 41 jiwa.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, mengatakan, Pemerintah Kota Manado juga telah menetapkan status keadaan darurat dengan nomor 27/KEP/B.06/BPBD/2023 tertanggal 27 Januari 2023.

“Dalam surat keputusan yang ditandatangani oleh Wali Kota Manado Andrei Angouw itu ditetapkan periode status keadaan darurat sejak 27 Januari 2023 hingga 2 Februari 2023,” kata Abdul dalam keterangan tertulis dikutip dari CNN Indonesia.com, Sabtu (28/1/2023).

Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto juga sudah berada di Manado untuk memantau langsung penanganan bencana yang terjadi. Sejumlah bantuan juga telah diberikan, yakni untuk Kota Manado sebesar 500 juta dan logistik senilai 250 juta. Sedangkan untuk peralatan meliputi 1.000 selimut, 1.000 matras, 1.000 terpal, 25 tenda ukuran 3×4 dan 25 tenda ukuran 4×4.

Kemudian bantuan untuk Provinsi Sulawesi Utara adalah sebesar 700 juta dan logistik senilai 300 juta. Sedangkan untuk peralatan meliputi selimut 3.000 lembar, matras 3.000 buah, terpal 3.000 unit, tenda ukuran 3×4 sebanyak 50 buah dan tenda ukuran 4×4 sebanyak 50 buah.

BNPB juga memberikan dukungan DSP kepada Pemerintah Kabupaten Sangihe untuk operasional dan penanganan banjir sebesar 500 juta dan logistik senilai 250 juta. Sedangkan peralatan meliputi 1.000 selimut, 1.000 matras, 1.000 terpal, tenda ukuran 3×4 sebanyak 25 buah dan tenda ukuran 4×4 sebanyak 25 buah. (dian/lbi)

Bydian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *