Beredar Tayangan Anak dengan Unsur LGBT, Orang Tua Wajib Waspada – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.comViral tayangan anak-anak diduga mengandung unsur LGBT.

Pada salah satu potongan video yang beredar, memperlihatkan anak laki-laki yang diasuh oleh dua pria yang dipanggil dengan sebutan ayah dan papa.

Fenomena ini tentu membuat banyak orang tua resah dan khawatir. Apalagi, tidak semua orang tua bisa membersamai anaknya saat beraktivitas seperti menonton.

Ditambah lagi, tayangan berlabel khusus anak-anak pun ternyata bisa mengandung nilai-nilai yang tidak sesuai dengan keluarga, termasuk LGBT.

Artinya, paparan konten seperti ini sudah tidak bisa 100 persen dicegah. Lantas, bagaimana jika anak sudah terlanjur mengonsumsi konten LGBT? Apa yang bisa dilakukan orang tua?

 

Tindakan Orang Tua saat Anak Terpapar Konten LGBT

Sebaiknya orang tua bisa mengambil sikap bijak saat menghadapi anak yang tidak sengaja menyaksikan tayangan dengan representasi LGBT, misalnya dengan mulai membuka percakapan dan mendengarkan pendapat si kecil dulu.

Hal ini disampaikan oleh psikolog anak dan remaja, Rizqina P. Ardiwijaya, M.Psi.

“Dengarkan pandangan mereka dan buka ruang diskusi dari apa yang mereka tahu. (Kemudian) berikan penjelasan sesuai usia anak, hindari memberikan informasi yang terlalu detail atau abstrak. Fokus saja menjawab apa yang ingin diketahui anak,” jelas Rizqina, Senin (21/8).

Setiap keluarga tentu memiliki nilai-nilai, keyakinan, dan pandangan yang berbeda.

Oleh karenanya, penting untuk menyampaikan pada anak soal nilai-nilai yang dipercayai keluarga secara jujur.

Jangan lupa, sampaikan juga harapan ibu dan ayah pada anak terkait dengan gender role.

 

Dampak Paparan Tayangan LGBT pada Anak

Menurut Rizqina, paparan konten LGBT sejak dini pada anak bisa menimbulkan dampak yang beragam, tergantung pada bagaimana informasi itu diterima atau direspons, serta sikap orang tua saat mengelola situasi ini.

Sementara itu, psikolog anak dan keluarga, Vera Itabiliana, anak-anak bahkan bisa menganggap hal tersebut biasa dalam kehidupan.

“Sejak dari dini pula anak menyerap nilai-nilai dari yang ditontonnya, apalagi jika ditonton berulang kali.Anak akan melihat konten tersebut merupakan bagian yang biasa dalam kehidupan,” kata Vera.

Beberapa dampak lainnya yang bisa timbul, di antaranya :

 

  • Kurangnya Pemahaman

Anak-anak usia 4-5 tahun belum memiliki pemahaman yang matang tentang seksualitas dan identitas gender, sehingga, paparan terhadap konsep LGBT bisa membuat mereka bingung atau salah paham.

 

  • Model Perilaku

Anak-anak sering kali meniru apa yang mereka lihat dan dengar, termasuk dari tontonan yang dikonsumsi setiap harinya.

Jika melihat representasi LGBT dalam tayangan, mereka mungkin menunjukkan minat atau perilaku yang diambil dari karakter-karakter tersebut.

Melihat begitu berbahayanya paparan LGBT pada anak-anak, maka komunikasi dan pengawasan yang tepat dari orang tua dan anggota keluarga lain yang terlibat sangatlah penting.

“Pemahaman mengenai kemampuan anak, panduan terhadap pemilihan konten yang tepat, dan ketersediaan untuk menjawab pertanyaan anak secara jujur dan sesuai usia adalah kunci untuk mengelola dampak paparan tayangan LGBT pada anak usia 4-5 tahun,” pungkas Rizqina.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *