Bermata Minus? Ini 3 Sekolah Kedinasan yang Bisa Menerima – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.comBeberapa sekolah kedinasan membolehkan pendaftar memiliki mata minus atau berkacamata, sedangkan beberapa lainnya mensyaratkan kondisi mata tidak rabun dan tidak buta warna.

Calon mahasiswa, taruna, atau praja yang lolos seleksi sekolah kedinasan berkesempatan kuliah gratis dan menjalani ikatan dinas usai lulus.

Sebelumnya, cek dan persiapkan dulu syarat pendaftarannya, termasuk syarat kondisi mata.

Berdasarkan penerimaan mahasiswa, taruna, dan praja baru sebelumnya, berikut sekolah kedinasan yang pendaftarannya boleh berkondisi mata minus, plus, atau silinder:

Sekolah kedinasan di bawah Kementerian Keuangan ini tidak mensyaratkan batas penggunaan kacamata bagi pendaftarnya di kondisi minus, plus, silinder, maupun batas kondisi buta warna.

Politeknik Statistika STIS

Sekolah kedinasan Badan Pusat Statistik (BPS) ini membolehkan pendaftar memiliki mata minus atau plus dengan ukuran maksimal 6 dioptri.

Sekolah kedinasan Badan Intelijen Negara (BIN) ini membolehkan pendaftar memiliki mata minus atau plus. Ukuran maksimalnya 1 dioptri.

 

Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG)

Sekolah kedinasan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ini membolehkan pendaftar memiliki kondisi mata minus hingga 4 dioptri mata silinder hingga 2 dioptri.

Namun, sekolah ini mewajibkan pendaftar yang lolos seleksi untuk melakukan operasi laser-assisted in situ keratomileusis (lasik) dengan biaya sendiri.

 

Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN)

Sekolah kedinasan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) ini memperbolehkan pendaftar bermata minus atau plus dengan ukuran maksimal 1 dioptri.

Peminat Poltek SSN dengan kacamata silindris maupun buta warna tidak dapat mendaftar.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *