liputanbangsa.com – Posisi Johnny G. Plate yang berstatus tersangka atas kasus dugaan korupsi Base Transceiver Station (BTS) 4G Bakti Kominfo saat ini telah digantikan oleh Budi Arie Setiadi selaku Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
Reshuffle kabinet sejatinya hal biasa dan menjadi hak prerogatif Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Ini menjadi lain cerita lantaran Budi Arie yang diangkat adalah seorang relawan pendukung Jokowi di kala pertarungan Pilpres lalu.
Selain itu, diketahui, kursi kosong yang ditinggalkan Johnny, secara etika politik milik NasDem yang sampai sejauh ini belum menyatakan keluar dari koalisi.
Jokowi pun angkat bicara soal jatah NasDem yang seharusnya mendapatkan 3 kursi di kabinet, kini hanya menjadi 2 yaitu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Meskipun tak secara implisit menjelaskan pengurangan jatah tersebut.
“Agar segera bekerja cepat,” kata Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (17/7/2023).
Saat ditegaskan kembali soal pengurangan jatah kursi ini telah dikomunikasikan dengan NasDem, Jokowi hanya mengulang pernyataannya.
“Agar ini selesai dengan kecepatan,” tutur Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan, yang dimaksud percepatan adalah permasalahan soal BTS, yang kini berkasus.
“Jangan sampai kita sudah ada peristiwa hukum, BTS-nya juga terbengkalai. Ini yang saya enggak mau. Ini tugas berada di situ,” ungkap Jokowi.
Dia pun tak membantah saat awak media menuturkan akan ada reshuffle kabinet yang dilakukan olehnya. “Ya bisa saja. Prerogatif presiden,” kata Jokowi.
Sikap NasDem Mengetahui Kursinya Diambil
Usai pelantikan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dikabarkan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara Jakarta.
Mengonfirmasi hal itu, Plt Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim membenarkan kedua tokoh itu saling bersua.
“Ya (bertemu),” singkat Hermawi dalam pesan tertulis diterima, Senin (17/7/2023).
Hermawi menjelaskan, pertemuan ketua umumnya dan kepala negara berlangsung selama lebih dari satu jam.
Dia menampik, ada perbincangan politik di antara keduanya, terlebih soal urusan reshuffle kabinet dan hanya sebatas silaturahmi.
“Silaturahmi,” jelas Hermawi.
Tekait pelantikan Budi Arie menggantikan posisi Johnny G.Plate, dia menegaskan, semuanya diserahkan ke Presiden Jokowi.
“Reshuffle hal biasa. Ini memang kewenangan presiden yang diatur oleh Undang-Undang Dasar,” kata Hermawi.
Dia pun enggan menjawab terkait kehadiran Budi menandakan Jokowi telah melepas NasDem dari koalisi.
Menurutnya, partai pimpinan Surya Paloh itu akan tetap mendukung Presiden Jokowi hingga akhir masa pemerintahan di 2024.
“NasDem sudah berkali (melewati) reshuffle dan hal itu tidak akan mengurangi dukungan NasDem kepada pemerintahan Jokowi. NasDem tetap sebagai pengawal pemerintahan Jokowi hingga akhir,” jelas Hermawi.
Sementara itu, Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni juga menyatakan pelantikan hari ini sangat baik.
Menurutnya dukungan NasDem tidak berubah meski bukan kader NasDem yang dilantik.
“NasDem tetap di pemerintahan Pak Jokowi sampai 2024 itu tidak berubah. Hak Preoregatif presiden itu penuh mengganti pembantunya, kita tetap dukung,” kata dia.