Buntut AC Super Air Jet Mati Selama Penerbangan, Kemenhub Akan Bertindak – Liputan Online Indonesia

Buntut AC Super Air Jet Mati Selama Penerbangan, Kemenhub Akan BertindakBuntut AC Super Air Jet Mati Selama Penerbangan, Kemenhub Akan Bertindak. Foto: dok.ekonomi.bisnis.com

liputanbangsa.comKementerian Perhubungan (Kemenhub) akan bertindak tegas dengan memberikan teguran kepada Super Air Jet sebagai buntut atas kasus viral AC mati yang terjadi pada pesawat nomor penerbangan IU-737 rute Bali-Jakarta beberapa waktu lalu.

Rencana teguran itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Maria Kristi Endah Murni.

Ia mengatakan telah menginstruksikan direktorat terkait pemberian teguran kepada maskapai Super Air Jet dan akan segera diberikan. Selain teguran, ia mengatakan Ditjen Perhubungan Udara juga menginspeksi lebih lanjut untuk memastikan bahwa pesawat tersebut aman untuk digunakan kembali.

“Saya mendapatkan informasi bahwa pesawat tersebut mengalami gangguan pada sistem pengatur tekanan udara di kabin sehingga membuat suhu udara di kabin pesawat tinggi dan penumpang menjadi tidak nyaman karena kepanasan,” jelasnya.

Selain inspeksi, Maria juga perintahkan Super Air Jet untuk melakukan investigasi internal mereka atas permasalahan tidak berfungsinya sistem pendingin kabin pesawat dan melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan agar permasalahan ini tidak terulang kembali.

Kristi menegaskan, pihaknya juga memerintahkan Super Air Jet membina personel penerbangan jika ditemukan bukti bahwa mereka melaksanakan tugas di luar standar operasional prosedur yang berlaku.

Ia juga memerintahkan agar seluruh maskapai terus meningkatkan pelayanan serta mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan, mengingat sebentar lagi akan menghadapi periode angkutan udara Lebaran 2023 di mana mobilitas masyarakat sangat tinggi.

“Pada periode persiapan angkutan udara Lebaran tahun ini, kami akan melakukan ramp inspection/inspeksi terhadap pesawat yang akan beroperasi melayani mudik lebaran. Saya mengingatkan kembali para operator di bidang penerbangan untuk mematuhi prinsip 3S+1C dalam penerbangan yaitu safety, security, services, dan compliance (kepatuhan pada aturan yang berlaku),” ucap Kristi.

Sebagai informasi, insiden ini menjadi buah bibir netizen Indonesia setelah viral sebuah video yang diunggah salah satu akun Instagram @jakartainformasi. Dalam unggahan video menunjukkan AC maskapai Super Air Jet dengan nomor penerbangan IU-737 rute Bali-Jakarta mati hampir dua jam.

Dalam video yang diunggah, tampak sejumlah penumpang mengipas-ngipaskan sebuah kertas, diduga untuk menghilangkan panas akibat matinya AC di pesawat itu.

“Penerbangan Super Air Jet DPS – CGK IU 373 AC mati dari Bali ke Jakarta, 1 jam 50 menit, bayangin!” tulis caption dalam video tersebut.

Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari meminta maaf atas masalah itu. Ia mengatakan sebelum terbang sebenarnya seluruh aspek prosedur penerbangan sudah dijalankan secara tepat.

Menurutnya, standar keselamatan penerbangan dilakukan dengan melakukan pengecekan sebelum keberangkatan pesawat, mulai dari pre-flight check, servicing and refueling, hingga final inspection.

“Hasil pemeriksaan sebelum keberangkatan bahwa semua sistem dan perlengkapan pesawat dalam kondisi prima dan siap terbang,” ungkapnya.

Ia menjelaskan masalah terjadi pada penerbangan dari Bali menuju Jakarta, saat pesawat mencapai ketinggian 30 ribu kaki di atas permukaan laut. Saat itu ada indikasi sistem pengatur tekanan udara di kabin tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Karena masalah itu, pilot harus menurunkan ketinggian pesawat. Gangguan itu menyebabkan suhu udara di kabin menjadi lebih tinggi dari semestinya.

“Pesawat sudah mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pukul 18.40 WIB. Seluruh tamu mengikuti proses kedatangan,” kata Ari.
(heru/lbi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *