Buntut Kericuhan Suporter PSIS vs Persib – Liputan Online Indonesia

ByTia Putri

22 Agustus 2023 , , ,
ricuhUsai bentrok pihak kepolisian dan pengawas pertandingan berada di tribune untuk menjaga kondusifitas kedua kubu suporter. Foto: dok.bola.com

SEMARANG, liputanbangsa.com – Ricuh antar-suporter dalam pertandingan PSIS vs Persib di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (20/8/2023) disayangkan berbagai pihak.

Kericuhan terjadi antara suporter PSIS dengan fans Persib, Bobotoh yang diduga hadir di Stadion Jatidiri.

Padahal sudah ada larangan suporter tim tamu dilarang hadir dalam pertandingan. Namun dalam pertandingan tersebut, suporter Persib tetap datang ke markas PSIS Semarang.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga mengajak mengajak semua pihak untuk menahan diri dan menaati peraturan larangan hadir untuk suporter tamu di laga away Liga 1 musim ini.

“Kita menyayangkan kejadian yang terjadi di Semarang,” ujar Arya dalam pernyataan resmi, Senin (21/8/2023).

“Kita harus sama-sama bekerjasama dan mendorong seluruh elemen sepak bola, mau itu federasi (PSSI), LIB, klub, suporter, itu tidak boleh lepas tangan dan harus bersama-sama,” tambah Arya.

Dikatakannya, keputusan transisi PSSI setelah koordinasi dengan FIFA soal away tanpa penonton tamu mau tidak mau harus dilakukan bersama-sama.

Jadi mau menahan diri untuk tidak datang away.

“Terlihat bahwa ternyata saling ejek antarsuporter itu akhirnya terjadi seperti ini,” tutur Arya.

Arya juga mengingatkan bahwa perwakilan FIFA sudah berada di Indonesia untuk persiapan Piala Dunia U17 2023.

Kondisi itu membuat perwakilan FIFA juga bisa dengan mudah memantau kondisi sepak bola Indonesia.

“Ini berat untuk semua dan tim. Kita harus ingat FIFA sudah ada di Indonesia dan melihat semua kejadian,” kata Arya.

FIFA bisa melihat langsung apa yang terjadi di sepak bola Indonesia.

“Klub, suporter, dan LIB, serta federasi harus bergandengan tangan untuk mengubah diri kita,” ujar Arya.

Terkait sanksi usai kericuhan suporter di laga PSIS vs Persib, Arya mengatakan PSSI menyerahkan keputusan ke Komisi Disiplin (Komdis).

Disampaikannya, tidak bisa saling mengalahkan terkait ricuh suporter yang masih terjadi. Karena sudah jelas ada larangan away.

“Satu hal yang kami dorong juga bahwa secepatnya suporter memiliki badan hukum sesuai undang-undang. Sehingga suporter akan direkomendasikan oleh klub-klubnya,” kata Arya.

“Jadi kami harapkan, langkah kita untuk memperbaiki diri kita. Urusan hukuman kami serahkan ke komdis. Karena komdis seperti pengadilan yang akan memutuskan bagaimana. Mereka independen,” tambahnya.

 

Tanggapan Menpora 

bentrok
Bentrok suporter di Stadion Jatidiri. Foto: dok.muria.tribunnews.com

Terkait kericuhan antar suporter dalam pertandingan PSIS Semarang Vs Persib Bandung, Menpora Dito Ariotedjo akan mengundang PSSI untuk melakukan pembahasan.

“Saya rasa harus ada tindakan spesifik dan tegas karena ini kejadiannya berulang,” kata Menpora, Senin (21/8/2023).

Dito menuturkan, pertemuan akan dilakukan secepatnya pekan ini.

Secara pribadi, Dito telah mengontak PSSI secara langsung, kendati demikian tak dijelaskan secara spesifik sosoknya.

“PSSI juga akan menindaklanjuti, jadi bukan rapat yang panjang.”

Kericuhan antar suporter di laga PSIS vs Persib diharapkan tidak sampai memantik efek negatif bagi Indonesia.

Pasalnya Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U17 Tahun 2023 pada 10 November – 2 Desember 2023 mendatang.

Untuk itu, Menpora pun berharap ada perubahan yang dilakukan oleh suporter.

“Ini akan dibicarakan dengan PSSI semoga ada langkah konkret. Apalagi ini sedang persoalan Piala Dunia U17, ” kata Dito.

Kericuhan antar suporter di Stadion Jatidiri, Semarang, pada Minggu (20/8/2023) bermula dari aksi saling ejek antar suporter PSIS dengan suporter Persib, yang juga hadir di laga tersebut.

Ledekan dilakukan karena Persib menang lewat dua gol penalti.

Persib Bandung menang dengan skor 2-1 atas PSIS Semarang.

Persib Bandung menang lewat dua gol penalti Marc Klok, yang hanya bisa dibalas satu gol dari PSIS lewat Gali Freitas.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *