liputanbangsa.com – PDIP tak akan membahas masalah koalisi dengan partai lain sebelum mengumumkan nama calon presiden (capres) yang diusung. Pernyataan tersebut berasal dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Lebih lanjut, Hasto mengatakan selama ini PDIP berkomunikasi dengan partai lain hanya untuk melakukan konsolidasi, bukan membahas perihal koalisi.
“Apa yang dilakukan ujung-ujungnya kan akan berbicara siapa yang menjadi capres, siapa yang menjadi cawapres sehingga dalam konteks komunikasi politik yang dilakukan gagasan kerjasama (koalisi) besar sangat bagus, itu positif. Tetapi konsolidasi dari kerja sama itu akan terjadi setelah nanti diumumkan siapa capresnya dari PDIP,” tutur dia di Jakarta, Sabtu (15/4).
Hasto juga tak menjawab lebih lanjut ketika ditanya perihal PDIP yang akan bergabung dengan koalisi atau berjalan sendiri.
Namun, Haston malah menjelaskan PDIP yang memiliki kekuatan dalam membangun kerja sama dengan gotong royong yang merupakan saripati Pancasila. Dia juga menyebut selama pemerintah Presiden Joko Widodo terjadi banyaknya manuver dan kerja sama pragmatis di DPR sehingga keberjalanan konsolidasi sedikit terhambat.
“Kami ingin kerjasama itu didasarkan pada suatu platform agenda pemerintahan, misalnya terakit dengan pangan PDIP mendorong kedaulatan pangan sehingga akan sulit misalnya kerja sama dengan partai yang hobinya adalah impor pangan misalnya,” kata Hasto.
Mengenai kabar PDIP yang memberikan jatah capres jika bergabung dengan koalisi besar, langsung ditepis oleh Ketua DPP PDIP Said Abdullah.
“Enggak ada syarat-syaratan. Duduk dulu lah. Bangsa ini mau ke mana ke depan, karena seakan-akan PDIP sombong karena belum apa-apa bicara syarat. Kami tidak seperti itu,” kata Said di kompleks parlemen, Selasa (11/4).Sebelumnya terkait kabar koalisi besar tersebut muncul ketika adanya pertemuan antara lima ketua umum partai koalisi pemerintah dengan Presiden Jokowi di Kantor DPP PAN pada Minggu (2/3) lalu.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menjamu Airlangga Hartarto (Golkar), Prabowo Subianto (Gerindra), Muhaimin Iskandar (PKB), dan Mardiono (PPP), sedangkan PDIP tidak hadir dalam pertemuan tersebut. (afifah/lbi)