Ceritakan Nasib Penyintas 1965, Penjualan Film ‘Eksil’ Meroket! – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.comFilm Eksil  ditayangkan di Kota Padang pada Ahad, 18 Februari 2024. Penayangan film karya sutradara dan aktor, Lola Amaria itu ditonton oleh 101 orang di Biskop CGV Kota Padang.

Film ini bercerita tentang diaspora Indonesia yang dicabut kewarganegaraannya pasca pergolakan 30 September 1965 dan terlunta-lunta di negeri orang.

Film tersebut menonjolkan sepuluh mantan mahasiswa yang jadi eksil.

Sinopsis Film Eksil

Eksil yang berdurasi 1 jam 58 menit itu dimulai dengan nyanyian seruling dan menampilkan lanskap daerah Indonesia. Film itu juga menampilkan harapan-harapan eksil untuk kembali ke Tanah Air.

Film bergenre dokumenter itu  menampilkan perjuangan para eksil untuk dapat kembali menjadi warga negara Indonesia. Harapan para eksil muncul kembali setelah Gus Dur menjabat Presiden Indonesia.

Dalam film itu para eksil bercerita pernah didatangi Yusril Ihza Mahendra untuk membahas kepulangan mereka. Namun, tak pernah direalisasikan.

Film Eksil tayang perdana di Indonesia pada Februari 2024 itu juga memperlihatkan bagaimana para eksil bisa menginjakan kaki lagi di Indonesia, tapi kedatangan mereka tidak lagi sebagai WNI tapi berstatus wisatawan.

Ada salah satu adegan di gereja yang sedang melangsungkan upacara pemakaman salah satu eksil. Upacara tersebut diiringi lagu Indonesia Tanah Air Beta.

Jaka Hendra Baittri, Ketua Yayasan Roehana Independen Indonesia sebagai penyelenggara mengatakan, penayangan di Padang berawal ketika film dokumenter eksil ini tayang pada awal Februari lalu di beberapa bioskop.

Ternyata tidak semua kota yang membuka layar untuk karya Lola Amaria ini.

 

Rebutan Tiket Nonton dan Banyak yang Kebagian

“Lantas saya dan beberapa kawan dari Roehana Project berinisiatif menginisiasi pemutaran ini. Kami komunikasi dengan Palembang Movie Club karena mereka pertama sekali yang menyelenggarakan dan kemudian kami melihat postingan Mbak Lola untuk permintaan layar di kota lain. Kami menghubungi kontak yang ada, komunikasi dengan CGV Raya Padang dan akhirnya Senin tanggal 12 Februari kami buka Pre Sale tiket.” katanya

Dia melanjutkan, sebanyak 101 tiket habis terjual pada Jumat, 16 Februari 2024. Penjualan tiket dilakukan melalui Instagram. Namun masih ada juga yang belum dapat kebagian tiket.

“Kami akan membuka polling di instagram @roehana_project dan jika memang sesuai akan kami diskusikan untuk membantu pemutarannya lagi, jika tidak, mungkin itu bisa jadi penyemangat komunitas lain untuk turut memutar lagi di Kota Padang,” ucapnya.

“Kami pikir film ini penting untuk ada pemutaran film ini di banyak layar, sebab perlawanan kita akan melupakan sejarah hari ini sangat kuat. Belum lagi informasi yang membanjiri sosial media di internet,” katanya.

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *