Demokrat Akui Sudah Condong ke Salah Satu Kubu – Liputan Online Indonesia

JAKARTA, liputanbangsa.comJuru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, kader di daerah sudah menyampaikan aspirasi mengenai langkah selanjutnya usai tidak lagi mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Dari aspirasi 38 DPD Demokrat tingkat provinsi, sudah ada kecenderungan ke salah satu poros.

“Memang sudah ada kecenderungan ke salah satu. Kalau dari para teman-teman di daerah, kecenderungannya ke salah satu memang lebih kuat,” ucap Herzaky, Jumat (8/9).

Herzaky belum mau membeberkan keinginan kader daerah mengenai capres yang patut didukung di Pilpres 2024.

Dia hanya mengatakan bahwa Partai Demokrat menganggap Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto sama-sama tokoh yang baik dan hebat.

Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Menurut dia, Ganjar merupakan sosok yang berpengalaman di alam demokrasi dan juga telah menjalin komunikasi yang baik dengan Ketua Umumnya, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Pak Ganjar ini kan gubernur dua periode di Jawa Tengah. Ya, bisa dua periode berarti kan dianggap sukses oleh rakyatnya. Punya pengalaman yang cukup di demokrasi, sebelumnya juga di DPR. Orangnya baik juga. Komunikasinya dengan Mas AHY juga baik,” jelas dia.

“Sepanjang apa yang kami tahu, ya selama ini Pak Ganjar kalau ngomong apa ke Mas AHY itu sama dengan apa yang dilakukan. Enggak ada yang manis-manis di depan, enggak tahunya nikam di belakang, belum ada kejadiannya. Semoga enggak ada,” lanjut Herzaky.

Sementara itu, Herzaky menilai Prabowo merupakan sosok hebat dan berjasa kepada negara yang perlu diapresiasi.

 

 

Menurutnya, Prabowo memiliki jejak yang selaras dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Majelis Tinggi partainya.

“Bagaimana beliau juga punya jasa banyak buat negeri waktu dia di militer lalu juga mendirikan partai. Kita perlu apresiasi, lah,” ucapnya lebih lanjut.

“Beliau ini kan mengikuti jejaknya Pak SBY. Bagaimana seorang jenderal militer yang ingin bertarung atau ingin mengabdi kepada bangsa lebih luas dengan menjadi pimpinan negeri ini dengan membuat partai politik, membangun partai politik. Seperti Pak SBY. Beliau ini kan bangun partainya, ini kita perlu apresiasi,” jelas Herzaky.

Herzaky menegaskan bahwa Demokrat akan berupaya lebih condong ke salah satu capres yang pro perubahan dan perbaikan.

Ia juga menekankan akan lebih condong ke sosok yang memiliki komitmen, etika dan bermoral.

“Tapi bagi kami, lebih penting orang yang punya komitmen, punya etika, punya moral, dibandingkan kami pikir punya cara pandang yang sama, enggak tahunya tidak punya etika, tidak punya moral,” ucap Herzaky.

Partai Demokrat secara resmi telah mencabut dukungan kepada Anies di Pilpres 2024 pada Jumat (1/9).

Keputusan itu diambil sehari sebelum deklarasi Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar pada Sabtu (2/9).

Demokrat juga menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan yang saat ini terdiri dari NasDem dan PKS yang masih mendukung Anies.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan partainya akan bergabung dengan koalisi lain yang memiliki kesamaan cara pandang, visi kebangsaan dan etika politik.

(ar/lb)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *