Deretan Partai Politik yang Belum Tentukan Dukungan Koalisi – Liputan Online Indonesia

JAKARTA, liputanbangsa.comMayoritas partai politik (parpol) nasional peserta Pemilu 2024 diketahui sudah menentukan arah koalisi.

Sementara masih ada parpol nasional yang belum menentukan arah koalisinya.

Melansir laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), peserta Pemilu 2024 bakal diikuti sebanyak 18 parpol nasional. Mayoritas parpol diketahui sudah menentukan arah koalisi.

Berdasarkan catatan LiputanBangsa.com per 18 September 2023, masih ada lima parpol nasional yang belum menentukan arah koalisi:

Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Garuda, Partai Ummat, dan Partai Buruh.

PKN

Ketua Umum DPP PKN Anas Urbaningrum mengaku belum bisa memastikan arah dukungan politik PKN pada Pilpres 2024.

“Kalau ditanya soal dukungan kami ke siapa nanti di Pilpres, jawabnya kami masih timbang-timbang,” kata Anas di Kota Ambon, Maluku, Ahad, 17 September 2023.

Dia mengatakan PKN merupakan partai baru di Indonesia. PKN juga belum memiliki modal kursi di parlemen.

Sebagai parpol baru, lanjutnya, PKN belum bisa memberikan dukungan resmi bagi pasangan bakal capres dan cawapres pada Pilpres 2024.

“Kami masih dalam posisi partai pendukung. Untuk itu, kami cermati dulu. Ada waktu yang tepat untuk tentukan arah kami nanti ke siapa,” tambahnya.

Untuk berkoalisi mendukung salah satu pasangan bakal capres dan cawapres di Pilpres 2024, Anas mengatakan pihaknya tidak bisa langsung mengambil sikap apalagi dengan terburu-buru.

Menurut dia, hal itu perlu kecermatan dan pertimbangan sebelum memutuskan mendukung siapa sosok yang tepat memimpin Indonesia lima tahun ke depan.

“Bicara pilpres, bicara Indonesia lima tahun ke depan, mana yang paling tepat untuk Indonesia,” imbuhnya.

 

PSI

PSI disebut-sebut memiliki kedekatan dengan bakal capres Prabowo Subianto, tapi belum menentukan dukungannya.

Pada pertemuan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Ahad kemarin, 17 September 2023, Wakil Ketua Dewan Pembina Grace Natalie, Sekretaris Dewan Pembina DPP PSI Raja Juli Antoni dan 15 pengurus DPP lainnya, ikut hadir.

Meski begitu, Sekjen DPP PSI Isyana Bagoes Oka mengatakan partainya belum memutuskan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendukung Prabowo sebagai capres 2024.

“Meski pun PSI belum memberikan dukungan formal kepada Pak Prabowo, namun menurut Ketua DPP Gerindra tersebut tidak menghalangi niat Pak Prabowo mengundang PSI untuk bersama menerima kunjungan Pak SBY,” kata dia, di Hambalang, Bogor (17/9).

Isyana mengungkapkan bahwa kehadiran PSI dalam acara itu bukan berarti mereka bergabung dalam KIM. PSI mengaku diundang oleh Prabowo di acara tersebut.

“Untuk menghormati Pak SBY sebagai mantan presiden, Pak Prabowo mengajak teman-teman partai politik,” ucap Isyana.

 

Partai Garuda

Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana mengatakan partainya memberikan dukungan tanpa syarat kepada Prabowo.

Ahmad Ridha menyampaikan hal itu saat menerima kunjungan pimpinan Partai Gerindra ke kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Garuda di Jakarta Pusat, Jumat, 1 September 2023.

“Dengan pertimbangan, masukan-masukan, akhirnya Partai Garuda sudah menentukan sikap dan ini keputusan yang sangat tepat, memberikan dukungan penuh tanpa syarat kepada Prabowo,” kata Ahmad Ridha Sabana.

Meski begitu, sampai tulisan ini diturunkan, Partai Garuda belum resmi mendeklarasikan dukungannya terhadap Prabowo.

 

Partai Ummat

Sementara Partai Ummat juga sudah memastikan akan mendukung pencalonan Anies Baswedan sebagai capres pada Pilpres 2024.

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais menyerukan agar Anies dan barisan pendukungnya jeli melihat potensi kekuatan guna mendulang suara maksimal.

“Pak Anies harus melihat lumbung suara itu, lumbung suara Pak Anies itu kira-kira di Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sumatera, Jawa Tengah, juga Jawa Timur tapi mungkin itu tidak prioritas,” kata Amien di sela menghadiri syawalan sekaligus rapat kerja wilayah Partai Ummat di Yogyakarta pada Sabtu, 29 April 2023.

Mantan ketua MPR itu melanjutkan, para koalisi pendukung dan Anies sendiri juga perlu mengkaji sosok calon wakil presidennya guna memaksimalkan perolehan suara.

“Karena itu, wakilnya menurut perhitungan nasional, tokoh yang datang dari Indonesia timur, ini seperti menirukan apa yang terjadi pada zaman Pak SBY (Soesilo Bambang Yudhoyono),” kata Amien.

Kendati demikian, Partai Ummat belum mendeklarasikan dukungannya kepada Anies.

Diketahui, Anies bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar telah resmi didukung dan dideklarasikan oleh Partai NasDem, PKB dan PKS sebagai pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2024.

 

Partai Buruh

Partai terakhir yang belum menentukan koalisi adalah Partai Buruh.

Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, arah dukungan pencapresan itu akan diputuskan pada Oktober 2023 mendatang.

Skema penentuan itu, kata Said Iqbal, melalui rapat kerja nasional, konvensi, hingga melibatkan rapat presidium.

“Sekitar Oktober, kami baru keluar nama calon Partai Buruh,” kata Said Iqbal dalam konferensi pers daring, Jumat, 4 Agustus 2023.

Dia menekankan, Partai Buruh belum menaruh dukungan ke salah satu kandidat bakal capres di Pilpres 2024 termasuk kepada bakal capres Gerindra Prabowo Subianto.

“(Dukungan) pada calon presiden itu belum diputuskan, Pak Ganjar juga belum diputuskan, begitu juga dengan presiden yang lain,” kata Iqbal.

Said Iqbal mengatakan Partai Buruh punya mekanisme tersendiri untuk melaksanakan gerak politik partai yang disebut rapat kerja nasional.

Dia mengatakan dalam proses menuju konvensi mencuat nama Prabowo Subianto.

Nama Menteri Pertahanan itu, kata Said Iqbal, didukung di delapan provinsi besar di Indonesia.

“Di Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan beberapa provinsi lain. Itu diusulkan oleh exco provinsinya Partai Buruh dan serikat-serikat buruh yang ada di 10 provinsi.” kata Iqbal.

 

(ar/lb)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *