liputanbangsa.com – Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan mengatakan, kendaraan truk besar seharusnya dilarang Jalan Raya Madukoro, Semarang.
Hal itu dilakukan agar insiden truk dan kereta di perlintasan kereta api tidak lagi terulang.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal mengatakan, kendaraan truk besar dengan body low deck berpotensi tersangkut di rel kereta api.
Hal itu diduga terjadi pada truk trailer yang menabrak KA Brantas pada Selasa (18/7) kemarin malam.
“Artinya ini bukan jalur untuk mereka, kalau dia pake low deck pengangkut barang berat ya mungkin tersangkut, kan panjang,” ujar Wasal di lokasi kejadian, Rabu (19/7).
Ia meminta Dinas Perhubungan tegas melarang adanya kendaraan truk besar melintasi jalan ini. Selain itu, ia menyebut Dishub seharusnya sudah memasang rambu rambu larangan tersebut.
“Kita minta dishub untuk membuat larangan, ini kan nggak boleh dilalui kontainer ya apalagi yang posisinya deck. Informasi ini sebenarnya sudah yang ketiga sudah pasang untuk melarang lewat sini. Nanti kita koordinasi dengan pemda seperti apa pasang rambu untuk melarang kendaraan berat nggak lewat sini,” tegasnya.
Lebih jauh, KAI saat ini sedang melakukan perbaikan di sekitar lokasi karena ada sejumlah bantalan rel yang mengalami kerusakan.
“Terkait kereta api kita sudah melakukan penguatan-penguatan supaya kereta bisa berjalan, nggak terlalu banyak masalah yang rusak, kita cuma ganti bantalan,” kata Wasal.
Petugas gabungan memeriksa rangkaian kereta api KA 112 Brantas relasi Pasar Senen – Blitar seusai bertabrakan dengan truk tronton bernomor polisi B 9934 IG di perlintasan kereta api JPL 6 Km 1+523 petak jalan Jerakah – Semarang Poncol. Foto: Makna Zaezar/Antara Foto
Sebelumnya sebuah truk tertabrak KA Brantas yang melintas di perlintasan palang pintu Madukoro, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang pada Selasa (18/7) malam.
Tabrakan ini menimbulkan kobaran api yang besar. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Namun, satu penumpang kereta mengalami luka karena meloncat dari kereta. Polisi masih mendalami keterangan dari sopir dan kernet truk.
(ar/lb)