DPRD JATENG: Anggota Komisi C Nurul Hidayah mengapresiasi PAD 2022 Terpenuhi, Meski Ada Lahan yang Terpotong.

ByRedaksi

18 Oktober 2022
Kena Pemangkasan Lahan, KBP Banyudono Masih Mampu Capai Target PAD – DPRD JATENGKomisi C DPRD Provinsi Jateng memantau hasil produksi KBP Banyudono Boyolali, Selasa (18/10/2022)

Boyolali-Liputanbangsa.com- Kebun Benih Padi (KBP) Banyudono merupakan salah satu kebun benih yang mampu mencapai target pendapatan asli daerah (PAD), bahkan lebih. Namun, dalam satu tahun terakhir ini, pembangunan jalan tol sudah memangkas beberapa hektar lahan sehingga berpengaruh pada target tahun-tahun mendatang.

Hal itu diketahui saat Komisi C DPRD Provinsi Jateng berdiskusi dengan jajaran pengelola KBP Banyudono Kabupaten Boyolali, Selasa (18/10/2022). Dipimpin Anggota Komisi C, Sarno, Dewan ingin mengetahui perkembangan lahan balai benih yang terkena dampak pembangunan jalan tol Solo-Jogja.

“Pembangunan jalan tol Solo-Jogja yang melewati lahan balai itu perkembangan dan dampaknya apa untuk Balai sendiri,” tanya Sarno.

Senada, Anggota Komisi C Nurul Hidayah mengapresiasi target PAD 2022 yang tetap terpenuhi meski ada lahan yang terpotong. Dirinya juga menanyakan masalah ganti rugi lahan tersebut.

Sementara, Sumarji, Anggota Komisi C lainnya menanyakan soal pendistribusian hasil balai benih. “Apakah hasil balai benih itu untuk umum atau gimana? Kalau untuk umum, mereknya apa dan bagaimana cara membelinya? Dan, sudah sampai mana distribusinya?” tanya Sumarji.

Menjawabnya, Kepala KBP Banyudono Suryono Budi Santosa mengatakan target PAD masih bisa tercapai. Soal pemangkasan lahan, ia mengaku sudah ada kurang lebih 4 hektar lahan balai benih yang terkena pemangkasan dan tidak ada tanggungjawab mengenai saluran air yang mengalir ke kebun benih.

Datanya menyebutkan, anggaran perbanyakan benih KBP Banyudono pada 2022 sebanyak Rp 90.112.000. Sementara target PAD di KBP Banyudono pada 2022 Rp 119.000.000 dengan realisasi sampai 17 Oktober 2022 sebesar Rp 127.215.500.

Pada pertengahan tahun lalu, ada upaya pemangkasan lahan balai. Awalnya, lahan yang dimiliki seluas 6,40 hektar dan sekarang tinggal 2,3 hektar.

“Kemungkinan bisa berkurang lagi. Dampak pengurangan lahan itu akan berimbas pada panen pada tahun depan karena proses penanaman sampai panen bisa sampai enam bulan,” jelas Budi.

Soal aset sekarang tidak bisa diganti uang, melainkan tetap lahan. Namun, menurutnya, bila diuangkan nilainya bisa lebih dari Rp 55 miliar.

“Harapannya apabila ada ganti rugi lahan, harus ada jaminan air, dan satu lokasi yang sama, tidak terpencar-pencar karena bisa mempengaruhi hasil benih yang berbeda-beda kualitasnya,” katanya.

Untuk hasil benih KBP Banyudono sendiri, lanjut dia, memiliki merek dagang bertuliskan Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (KB TPH) Banyudono dan ada tulisan Tegalgondo di kemasannya. Benih sendiri dijual 80% dari harga pasar yakni masih diharga Rp 8.500 untuk harga petani dan untuk pembeli dari Tegalgondo dibandrol dengan harga Rp 12.000.

“Harapannya dari kunjungan Komisi C ke KBP Banyudono pada hari ini bisa membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di Balai, terkait pemangkasan lahan akibat pembangunan jalan tol Solo-Jogja,” tutup Sarno.(Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *