liputanbangsa.com – Ukraina mengaku yakin akan memenangkan perang melawan Rusia paling lambat tahun depan, kemudian bergabung dengan NATO pada Juli 2024.
Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov, mengungkap keyakinan ini dalam wawancara khusus pada Senin (24/7).
Dalam wawancara itu, Reznikov mengakui bahwa Ukraina kemungkinan baru dapat bergabung dengan NATO ketika perang sudah berakhir.
“Setelah kemenangan, kami akan sangat penting bagi NATO karena kami benar-benar menjadi benteng bagi NATO atau benteng di timur Eropa,” ujar Reznikov.
Ia kemudian menjabarkan bahwa setelah perang berakhir, Ukraina bakal mengantongi “pengalaman tempur yang nyata, bagaimana melawan Rusia, melawan mereka, menghabisi mereka menggunakan senjata standar NATO.”
Melihat potensi manfaat Ukraina bagi NATO, Reznikov yakin blok pertahanan itu akan menerima negaranya pada Juli 2024 mendatang.
Saat itu, NATO akan menggelar konferensi tingkat tinggi di Washington, Amerika Serikat, untuk merayakan 75 tahun blok itu berdiri.
Ketika ditanya Reznikov yakin atau tidak perang sudah berakhir tahun depan, ia langsung menjawab, “Ya. Kami akan memenangkan perang ini.”
Keanggotaan Ukraina di NATO selalu menjadi momok, bahkan disebut-sebut sebagai pemicu Rusia melancarkan invasi pada Februari tahun lalu.
Rusia menganggap keanggotaan Ukraina di NATO dapat mengancam keamanan negaranya. Meski demikian, isu itu terus digulirkan hingga akhirnya Rusia naik pitam dan menginvasi Ukraina.
Di tengah perang tersebut, Ukraina kembali menggaungkan keinginan mereka untuk masuk NATO.
Sejumlah pejabat kemudian menyatakan para anggota blok itu sebenarnya sudah sepakat untuk merangkul Ukraina.
Meski demikian, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menegaskan Ukraina baru dapat masuk NATO ketika perang dengan Rusia sudah berakhir.
Biden mewanti-wanti NATO bakal berperang dengan Rusia jika Ukraina masuk blok itu sebelum invasi berakhir.
(ar/lb)