Ganjar : Megawati Hadiri Pelantikan Walikota Semarang, Jadi Suntikan Energi PDIP Jateng – Liputan Online Indonesia

Ganjar : Megawati Hadiri Pelantikan Walikota Semarang, Jadi Suntikan Energi PDIP Jateng - Liputan Online Indonesia. Foto : Tribunjateng.com/Hermawan Endra

SEMARANG, liputanbangsa.com – Kehadiran Presiden kelima RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri menjadi suntikan energi dan semangat para kader PDIP Jawa Tengah (Jateng). Khususnya dalam hal bekerja melayani masyarakat.

Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat melantik Plt Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu sebagai Wali Kota Semarang definitif dengan sisa masa jabatan 2021-2026, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (30/1/2023).

”Keberadaan Ibu (Megawati) di tengah-tengah kami ini adalah suntikan energi luar biasa bagi kami untuk lebih bersemangat bekerja dalam melayani masyarakat,” kata Ganjar dalam sambutannya.

Baca juga : Resmi Lantik Mba Ita Jadi Walikota Semarang, Ganjar : Masih Banyak PR yang Harus Dikerjakan – Liputan Online Indonesia

Ganjar mengatakan, saat ini ada sembilan kepala daerah perempuan di Jawa Tengah. Tujuh di antaranya merupakan kader dari PDI Perjuangan. Antara lain Bupati Purbalingga, Bupati Klaten, Bupati Sukoharjo, Bupati Demak, Bupati Grobogan, dan Bupati Sragen.

”Kalau di Indonesia jumlah kepala daerah perempuan ada 43 kepala daerah perempuan,” terang Ganjar.

Ganjar mengatakan, dari jumlah itu, PDI Perjuangan adalah partai yang melahirkan kepala daerah perempuan terbanyak. Dari 43 kepala daerah perempuan di seluruh Indonesia, 14 di antaranya adalah kader PDI Perjuangan.

”Jika ditambah dengan 9 wakil kepala daerah, maka PDI Perjuangan kini memiliki 25 pemimpin daerah perempuan. Inilah manifestasi spirit Marhaenisme dan Sarinah di era modern,” ucap Ganjar.

Selain itu, Ganjar membeberkan hebatnyakader-kader perempuan PDI Perjuangan ini bukan hasil sulapan. Mereka kader beneran yang berjuang dari bawah dan bukan hasil comotan dari kiri kanan.

”Kita meraihnya dengan perjuangan sangat panjang,” tegas Ganjar disambut riuh tepukan tangan para hadirin.

Capaian ini, tegas Ganjar, tak lepas dari perjuangan Megawati mengawal lahirnya Undang-undang Penghapusan Kekerasan Rumah Tangga, Undang-undang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri, hingga Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.

“Semua undang-undang itu lahir dalam rangka untuk menjaga harkat dan martabat perempuan. Termasuk pemantapan kaderisasi lewat program khusus pendidikan bagi kader perempuan. Waktu itu, kebetulan saya dapat tugas jadi pemateri dalam kursus kader perempuan di Ciawi Bogor,” tandasnya.

Ganjar lantas mengutip pemikiran Bung Karno dalam buku Sarinah, yakni ‘Yang mula-mula induknya kultur, dialah pembangun kultur yang pertama. Dia dan bukan laki-laki. Dialah pembentuk pembangun peradaban manusia yang pertama’.

Dari situ, Ganjar teringat pada sosok Kunti dalam epos Mahabharata. Digambarkan, Kunti sebagai perempuan tidak asal ‘nerimo ing pandum’, tapi juga sosok yang ‘nggetih’ berjuang untuk rakyatnya sekaligus guru yang membangun kultur serta adab bagi anak-anaknya.

“Kehebatan Kunti menitis pada para kepala daerah perempuan. Mereka bukan saja mampu menjadi pesaing serius dalam hal prestasi, beberapa di antaranya malah lebih berani dan progresif daripada kepala daerah laki-laki,” tandasnya. (dian/lbi)

Bydian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *