Gelar Fashion Show Unik Tema Sayur Mayur, Kostum Ratu Sayur Sop Jadi Juara 1

Bydian

18 Desember 2022
Gelar Fashion Show Unik Tema Sayur Mayur, Kostum Ratu Sayur Sop Jadi Juara 1. (foto : jatengnews.id)

SEMARANG, liputanbangsa.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berupaya menarik perhatian masyarakat untuk datang ke Pasar Johar agar lebih ramai pengunjung. Seperti melalui acara Fashion Show bertema sayur mayur yang digelar  pada pagi hari ini di Pasar Johar, Minggu (18/12/2022).

Dalam event tersebut peserta fashion show diikuti oleh para pedagang dan Organisasi Perangkat Daerah setempat. Mereka bersolek bak model menggunakan kostum yang terbuat dari sayur-mayur yang mereka beli di Pasar Johar.

” Tadi persiapan selama tiga jam, dari subuh,” kata peserta fashion show sayur mayur, Murni Ediati

Murni sendiri berhasil mendapatkan juara 1 dari kostum yang Ia kemas bertemakan putri sayur sop dan sambel pete.

Ia mengungkapkan, untuk merancang kostum tersebut perlu mengeluarkan biaya hingga Rp 600 ribu.

” Untuk membeli buah sama sayur dan kostum, dapat hadiah juara 1 Rp 1,5 juta lumayan,” ungkapnya.

Ia berharap, kegiatan serupa terus diselenggarakan sebab mengangkat isu krisis pangan yang mampu menumbuhkan kesadaran terkait sayur dan buah sebagai pengganti beras.

“Kegiatan ini perlu di-show up biar masyarakat semakin tahu terkait isu krisis pangan,” ujar perempuan juga Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, menjelaskan, kegiatan di pasar Johar adalah bagian dari usaha untuk meramaikan pasar.

Pihaknya melibatkan seluruh OPD, camat dan lurah untuk berkegiatan di tempat tersebut.

“Iya untuk meramaikan pasar Johar supaya ada multiplier effect akan terasa ke pedagang,” katanya.

Kegiatan ini juga bagian dari memperingati Hari Ibu ke-94 yang diramaikan dengan berbagai rangkaian acara pendukung seperti senam stop kekerasan hingga lomba memasak olahan bahan pangan lokal dan menu pendamping stunting.

” Lomba memasak olahan bahan lokal adalah bagian dari program kedaulatan pangan di tahun 2023,” terangnya.

Ia mengajak seluruh kepala OPD kota Semarang untuk mengolah masakan non beras dan terigu untuk diolah masakan yang lezat dan menarik.

“Kami ingin makanan kearifan lokal di Kota Semarang seperti sukun dan pisang dapat diolah menjadi makanan yang enak dan bergizi,” ungkapnya.

Selain itu, Ita juga  mengajak Lurah se-Kota Semarang untuk memasak menu pendamping stunting yang merupakan bagian dari ikhtiar untuk menekan angka stunting.

“Bu lurah dan pak lurah mereka ada di wilayah terdepan maka saya ajak memasak menu stunting.”

Ia berharap, para lurah bisa mengimplementasikannya di lapangan jadi tak hanya sosialisasi tapi bisa mencontohkan memasak di rumah. (dian/lbi)

Bydian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *