Harga Beras Turun Menjadi Rp 12 Ribu per Liter – Liputan Online Indonesia

JAKARTA, liputanbangsa.comMenjelang Ramadhan, harga besar yang sebelumnya sempat naik kini sudah mengalami penurunan menjadi Rp 12.000 per liter.

Seperti yang terjadi di pasar Rawasari cempaka putih Jakarta Pusat, terpantau harga beras mengalami penurunan sebesar Rp 1.500, dari sebelumnya Rp 13.500 per liter menjadi Rp 12.000 per liter.

Alhamdulillah sudah ada yang Rp 12.000 dan Rp 12.500 gitu, kalau yang sebelumnya yang paling murah tuh Rp 13.500, sekarang sudah ada 12 itu,” kata pedagang beras Indra, Kamis (7/3).

Indra mengaku, harga beras yang mengalami penurunan itu merupakan beras kualitas sedang yang banyak dibeli oleh masyarakat.

“Jenis beras yang sedang lah, yang sedang yang biasa orang beli, masyarakat beli, yang menengah itu sudah ada Rp 12.000,” lanjut Indra.

Hal senada juga diungkapkan Ani selaku konsumen, ia menuturkan harga beras mengalami di pasar tersebut mengalami penurunan harga.

Meskipun harga beras sudah terpantau turun, malah harga beras kualitas premium mengalami kenaikan harga, dari sebelumnya Rp 14.500 per liter menjadi Rp 17.500 per liter.

Bapanas Minta Bulog Impor 2 Ton Beras Sampai Akhir 2023

“Yang naik itu sekarang malah beras premium ya kayak Pandan Wangi, itu bisa naik lagi, dari tadinya Rp14.500 naik terus sekarang sampai Rp 17.500 kalau saya jual 17,5 paling mahal,” tambah Indra.

Diberitakan sebelumnya, pada kamis 15 Februari lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan harga beras akan turun dalam dua minggu ke depan.

Hal ini sejalan dengan kabar panen raya beras yang akan berlangsung pada Maret 2024.

“Saya kira seminggu atau dua minggu ini beras akan sedikit turun, sambil nunggu panen raya lagi. Kalau panen rayanya datang lagi, pasti juga beras akan turun,” kata Jokowi usai melakukan sidak di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Kamis (15/2).

Menurutnya, kenaikan harga beras yang terjadi di sejumlah wilayah disebabkan karena masalah suplai.

“Masalah suplai, karena memang panennya belum masuk. Dari yang produksi panen belum masuk pasar. Distribusinya juga terganggu di urusan banjir di Demak, Grobogan itu juga mempengaruhi,” jelas Jokowi.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *