Jadi Film Termahal pada Masanya, Ini Sederet Fakta Film G30S/PKI – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.comPeringatan Hari Kesaktian Pancasila, tidak akan terlepas dengan film Pengkhianatan G30S/PKI.

Pada saat Orde Baru, film ini menjadi tontonan wajib bagi masyarakat Indonesia, dan wajib ditayangkan di TVRI sebagai stasiun TV Pemerintah.

Namun setelah runtuhnya Orde Baru, penayangan film Pengkhianatan G30S/PKI ini dihentikan.

Film ini berlatar belakang peristiwa sejarah pemberontakan PKI, serta tragedi tragis yang menimpa tujuh Pahlawan Revolusi yang menjadi korban kekejaman PKI.

Dimulai dengan penggambaran saat-saat menjelang kudeta, kemudian dilanjutkan dengan peristiwa berdarah yang sangat bersejarah tersebut.

Dalam keadaan kekacauan ekonomi, enam orang jenderal diculik dan dibunuh oleh PKI.

Hal tersebut merupakan langkah untuk memulai kudeta terhadap Presiden Sukarno.

Pada alur selanjutnya, Jenderal Soeharto keluar sebagai tokoh yang menggagalkan rencana dan gerakan kudeta oleh PKI.

Kemudian Jenderal Suharto mendesak rakyat Indonesia untuk memperingati para korban kekejaman PKI, dan melawan segala macam bentuk paham komunisme.

1. Berdasarkan Buku Tragedi Nasional : Percobaan Kup G 30 S/PKI di Indonesia

Dalam film ini menggambarkan pergantian rezim pemerintahan Indonesia dari Presiden Soekarno ke Soeharto.

Film ini juga memberikan gambaran bahwa PKI dan gerakan G30S merupakan sebuah gerakan kejam.

G30S melakukan kekerasan yang berlebihan, serta penyiksaan terhadap para jenderal.

Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI atau biasa disingkat “Pengkhianatan G 30 S PKI” merupakan film dokudrama propaganda Indonesia tahun 1984.

Film ini disutradarai dan ditulis oleh Arifin C. Noer, dan diproduseri oleh G. Dwipayana.

Para pemeran utama film ini antara lain adalah Amoroso Katamsi sebagai Mayjend Suharto, Umar Kayam sebagai Bung Karno, dan Syu’bah Asa sebagai DN Aidit.

Dikutip dari tirto.id, Film Pengkhianatan G30S/PKI ini dibuat berdasarkan buku putih sejarah peristiwa G30S/PKI menurut pemerintah Orde Baru pada saat itu.

Cerita tersebut berdasarkan buku Tragedi Nasional: Percobaan Kup G 30 S/PKI di Indonesia (peristiwa percobaan kudeta pada tahun 1965) yang ditulis oleh Nugroho Notosusanto dan Ismail Saleh.

 

2. Pembuatan Film selama 2 Tahun

Film yang memiliki durasi 271 menit atau sekitar 4,5 jam ini dirilis pada tahun 1984, dan dibuat selama 2 tahun.

Saat pemutaran perdana, film ini mampu menembus penonton sebayak 699.282 orang, dan merupakan sukses besar dalam sejarah perfilman Indonesia.

Dalam posternya, film tersebut membawa slogan “Film terbesar yang tak mungkin terulang lagi.”

Slogan tersebut membuat penasaran masyarakat sehingga ingin menyaksikan film tersebut.

 

3. Biaya Produksi Termahal

Biaya produksi film ini memakan biaya yang sangat besar yaitu 800 juta, dan tercatat sebagai film termahal pada saat itu.

Sedangkan biaya dari film ini disponsori oleh pemerintahan Orde Baru Presiden Soeharto.

Pada tahun 1984, film garapan sutradara kenamaan Arifin C. Noer tersebut memenangkan PIala Citra untuk kategori Skenario Terbaik, dan menjadi nominasi dalam beberapa kategori.

 

4. Film Terlaris

Kemudian, pada tahun 1985, film Pengkhianatan G30S/PKI dinobatkan sebagai film unggulan terlaris.

Sejak saat itu, pemerintah orde baru memprogramkan film ini menjadi agenda rutin wajib tayang melalui stasiun TVRI setiap tanggal 30 September.

Film ini pun menjadi alat yang efektif sebagai propaganda dan narasi sejarah Orde Baru.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *