Jateng Yakin Mampu Turunkan Angka Stunting – Liputan Online Indonesia

ByRedaksi

14 Desember 2022

[ad_1]

SEMARANG, liputanbangsa.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah terus menggenjot percepatan penurunan angka stunting untuk menghadapi 2023. Hal ini merujuk intruksi Presiden RI Joko Widodo yang menargetkan pada tahun 2024 penurunan stunting tingkat nasional harus berada di angka 14 persen.

Kepala Perwakilan BKKBN Jateng Widwiono mengatakan, pada 2023 diprediksi akan mengahadapi masa yang cukup sulit. Pasalnya, pada tahun tersebut bersamaan dengan tahun-tahun politik yang rawan akan adanya konflik bersamaan.

Kendati demikian pihaknya bersama dinas terkait lainnya mengaku siap genjot percepatan penurunan stunting. Menginggat saat ini Jawa Tengah merupakan provinsi dengan penanganan percepatan penurunan stunting tercepat nomer tiga se-Indonesia setelah Jawa Barat dan Jawa Timur.

“Jadi sebetulnya sekarang sudah baik ya, tapi kita mau tingkatkan lebih tajam lagi. Sehingga kalau masih ada kesempatan, peluang untuk lebih baik lagi kenapa tidak kita kerjakan,” ungkapnya saat rapat evaluasi penanganan stunting di Semarang, Selasa (13/12/22).

Harapannya, lanjut Widwiono, stunting di Jateng turun lebih cepat. Hal ini sudah terbukti dengan keberhasilan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah yang berhasil menurunkan 7 persen angka kasus stunting dalam kurun waktu satu tahun terakhir.

“Jadi angka yang sama Jawa Tengah dan nasional yaitu 27 persen kasus, tapi nasional turunnya hanya 3 poin yaitu 24 persen kasus, tapi di Jawa Tengah turunya 7 poin di 20 persen kasus. Berarti ini sudah on the track, sehingga yang sudah bagus ini dipertajam dan dipercepat lagi oleh tim,” paparnya.

Ketika disinggung terkait serapan anggaran yang belum maksimal, ia mengaku juga tengah melakukan evaluasi lebih lanjut. Pasalnya anggaran tersebut tidak bersumber dari satu pihak saja, tapi merupakan jumlah keseluruhan yang di dapatkan dari pihak instansi lainnya.

“Anggaran tidak dari sana saja, tapi juga dari dinas terkait lainnya. Kalau misalnya teman-teman dari dinas kesehatan upaya tablet tambah darahnya sudah bagus, pemberian makanan tambahan juga sudah bagus tapi kondisi lingkungannya kurang bagus ya akan menghambat dari perkim dan sosialnya,” tutupnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen meminta tim percepatan penurunan stunting untuk membuat perencanaan yang lebih mantang lagi. Ia berharap target dari Presiden Jokowi sebesar 14 persen itu dapat rampung dan terselesaikan pada tahun 2023.

“Saya ingatkan dari sekarang untuk kita evaluasi apa-apa yang belum tercapai harus kita rencanakan dengan baik. Dan kita meminta seluruh tim percepatan penurunan stunting ini berkomitmen untuk dilaksanakan di tahun 2023,” ucapnya.

Sementara itu, menanggapi penyerapan anggaran Jateng yang masih 70 persen, pihaknya meminta untuk segera memetakan di dua minggu terakhir yang tersisa ini. “Ini harus segera, setelah dua hari ini harus kita petakan di dua minggu terakhir ini apa saja yang harus kita laksanakan. Saya harap ini sudah dikerjakan secara baik. Tadi sudah saya koordinasikan di beberapa daerah yang serapannnya masih kurang,” tegasnya. (luk/gih)


[ad_2]
Beranda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *