liputanbangsa.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan masalah stunting tidak bisa dianggap hanya dapat menimpa keluarga kurang mampu sebab tak dapat penuhi kebutuhan gizi sang anak.
Menurut Jokowi, stunting juga bisa menyasar anak-anak dari kelompok ekonomi mapan sebab kebutuhan gizinya yang tidak diurus.
“Ada yang anaknya orang kaya juga stunting juga ada,” ujar Presiden Jokowi usai meninjau penanganan stunting di Posyandu Sarimulyo, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, ditayangkan dalam Youtube Sekretariat Presiden, seperti dikutip Sabtu, (22/7).
Jokowi meyakini, anak-anak dari kelompok ekonomi mapan bisa terkena stunting karena perilaku orang tuanya yang sibuk bekerja. Sehingga, anak-anak mereka di rumah tidak terawat dengan baik dengan gizi seimbang.
“Orang tuanya terlalu sibuk, anaknya gak keurus gizinya,” tegas Jokowi.
Presiden menjelaskan, pemerintah memiliki target tingkat stunting secara nasional pada tahun 2024 dapat berada di bawah 14 persen. Dia optimis hal tersebut bisa tercapai sebab ada anggaran yang cukup dari pemerintah.
“Dari pusat setiap tahun karena kita punya target tahun depan 2024 harus di angka 14 persen di bawah 14 persen, jadi memang anggaran kita selalu naik, karena memang kita ingin itu,” kata Jokowi.
Kepala Negara juga turut menyampaikan bahwa pemerintah akan selalu memantau dan mengecek penurunan stunting secara rutin guna mengendalikan tingkat stunting di setiap daerah.
“Kita cek setiap dua minggu, setiap bulan kita cek dan kelihatan siapa yang tinggi, siapa yang turun akan kelihatan, kita selalu kontrol dengan cara-cara yang seperti itu,” Jokowi menandasi.