liputanbangsa.com – Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Waduk Cirata, Purwakarta, Jawa Barat (Jabar) segera rampung. Proyek panel surya tersebut nilai investasinya mencapai Rp 1,7 triliun.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, mengungkapkan panel surya terapung itu menjadi yang terbesar di ASEAN.
“Inilah Solar Panel Project terbesar se-ASEAN. Pembangkit listrik tenaga matahari tercanggih. Kerja sama PLN dan @masdar Masdar dari Abu Dhabi. Investasi senilai Rp 1,7 triliun. Akan diresmikan Presiden @jokowi InsyaAllah akhir Oktober,” tulis Ridwan Kamil melalui akun Instagram @ridwankamil, dikutip pada Sabtu (12/8).
Ridwan Kamil membagikan momen bersama President Director Masdar Indonesia, Fatimah Al Suwaidi, saat melakukan supervisi proyek berkapasitas 145 Megawatt tersebut.
Ia mengungkapkan proyek itu ada di lahan seluas 9 hektare dan penggarapannya melibatkan sekitar 900 warga lokal.
“Jabar terdepan di energi terbarukan. 36 persen listrik Jabar datang dari bauran pembangkit energi terbarukan. Sementara nasional baru 13 persen,” ujar Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil memastikan listrik dari tenaga air, surya, angin, hingga panas bumi akan diprioritaskan di Jabar.
Menurutnya, langkah tersebut bisa juga untuk melawan pemanasan global.
“InsyaAllah Jawa Barat terdepan memberi contoh dalam membawa Indonesia menuju net zero carbon society di 2060,” tutur Ridwan Kamil.
PLTS terapung di Waduk Cirata dikembangkan oleh PT Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi (PMSE).
PMSE merupakan perusahaan patungan dari PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi yang punya saham 51 persen dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab, Masdar, yang punya 49 persen saham.
(ar/lb)