Jokowi Sering Promosikan Kandidat Capres-Cawapres, Kamhar: Bisa Mempengaruhi Netralitas – Liputan Online Indonesia

Jokowi Sering Promosikan Kandidat Capres-Cawapres, Kamhar: Bisa Mempengaruhi Netralitas - Liputan Online Indonesia. Foto: dok.cnnindonesia

liputanbangsa.com Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap menyebut sosok-sosok tertentu menjadi capres-cawapres. Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani komentari sikap yang ditunjukkan Jokowi tersebut dapat mempengaruhi netralitas dan profesionalitas aparat.

Jokowi menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) serta sejumlah menteri dan pimpinan partai sebagai capres-cawapres.

“Kita juga menyayangkan Pak Jokowi yang terlalu sering meng-endorse figur-figur tertentu sebagai capres dan cawapres yang bisa mempengaruhi netralitas dan profesionalitas aparat,” ujar Kamhar pada Senin (20/2).

Kahar lantas membandingkan Jokowi dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dapat menahan diri tidak mempromosikan siapapun saat Pilpres 2014.

“Ada baiknya belajar pada pengalaman Pilpres 2014, ketika dulu Pak SBY mampu menahan dan menjaga diri dari untuk tidak meng-endorse pasangan tertentu, baik itu Jokowi-JK maupun pasangan Prabowo-Hatta,” katanya.

“Sehingga, elemen kekuasaan bisa benar-benar netral. Dan pemilu bisa terselenggara dengan demokratis dan transisi serta peralihan kekuasaan berjalan secara lancar,” ujar Kamhar lagi. Meski demikian, Kamhar tetap mengapresiasi Jokowi yang menyebut AHY sebagai salah satu capres-cawapres.

Atas ucapan Jokowi yang menyebut AHY sebagai capres-cawapres, Kamhar mengamini itu. “Ini menjadi doa. Bagi Mas Ketum AHY semua harapan baik yang datang baik itu dari elite, dari rakyat maupun dari kader Partai Demokrat, senantiasa menjadi penyemangat dan semakin menambah energi untuk mempersiapkan diri dan berikhtiar dengan sungguh-sungguh menjemput sejarah jika Tuhan Yang Maha Esa menghendaki dan mentakdirkan untuk itu,” katanya.

Promosi kandidat capres-cawapres oleh Jokowi ini berawal dari acara Hari Lahir (Harlah) ke-50 Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ia mengatakan semua sosok yang berpotensi menjadi capres atau cawapres hadir dalam acara tersebut, karena PPP memang mengundang sejumlah menteri hingga ketua umum partai politik.

“Saya mau bertanya, PPP ini calonnya siapa sih? Karena di sini hadir semua lho. Ini hadir semua calon-calon presiden dan wakil presiden,” ujar Jokowi di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Jumat (17/2).

Kemudian, Jokowi menyebutkan satu per satu capres dan cawapres yang berpotensi maju di Pilpres 2024.  “Yang saya kenal, ada Pak Prabowo, yang saya tahu juga ada Pak Erick Thohir, yang saya tahu juga ada Pak Sandiaga Uno, yang saya tahu juga ada Pak Mahfud MD,” kata Jokowi.

Presiden RI tersebut menambahkan, “Saya hampir lupa, juga ada Mas AHY. Dan tentu saja ada Ketua Umum PPP. Masih ada yang belum saya sebut ndak?” kata Jokowi diiringi tawa hadirin.

Kepada para bakal capres-cawapres yang hadir di acara tersebut, Jokowi mengingatkan agar menjaga stabilitas politik dan keamanan. Perihal Pemilu 2024.

“Yang hadir, jadi yang paling penting adalah saya titip, tahun 2024 ini tinggal setahun. Karena coblosannya di bulan Februari. Ini juga sudah bulan Februari,” ujar Jokowi.

“Saya hanya titip kita semuanya untuk tetap menjaga stabilitas politik, stabilitas keamanan. Karena ini untuk saat ini sangat penting dan sangat diperlukan sekali. Karena kita diancam oleh resiko-resiko kegentingan global yang sulit dihitung, yang sulit diprediksi dan sangat sulit dikalkulasi,” katanya lagi. (afifah/lbi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *