liputanbangsa.com – Kapal wisata yang mengangkut 13 turis menuju Pulau Komodo tenggelam di perairan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (21/1).
Pada insiden ini tidak ada korban tewas, tetapi dua turis yang menaiki kapal wisata tersebut mengalami luka-luka dan harus menjalani perawatan Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo.
Proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan sejumlah speedboat dan sebuah kapal wisata yang berada di dekat lokasi kejadian untuk menyelamatkan turis dan kru kapal selaku korban.
Kronologi kejadian disampaikan oleh Kepala Satuan Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polres Manggarai Barat Iptu Wayan Merta. Kapal wisata tersebut awalnya berangkat dari Labuan Bajo pada Jumat (20/1) menuju Pulau Kalor dan Pulau Kambing hingga akhirnya karam di perairan Batu Tiga Labuan Bajo.
Kapal wisata tersebut sempat berlabuh di Pulau Kambing saat pelayaran. Kemudian pada tengah malam, kapal yang mengangkut 13 turis dan 4 kru itu bergerak ke Pulau padar. “Pada pukul 00.00 Wita dari Pulau Kambing menuju Pulau Padar dan bermalam di Pulau Padar,” tutur Wayan.
Pada pukul 13.45 Wita, KLM Tiana bergerak menuju Pulau Komodo setelau sebelumnya berada di Pulau Padar. Sekitar pukul 14.30 Wita, kapal wisata tersebut tenggelam dalam perjalan ke Pulau Komodo.
“Pada Sabtu, 21 januari 2023, pukul 13.45 Wita dari Pulau Padar menuju Pulau Komodo, pas di perairan Batu Tiga dan Toroh Kuning tiba-tiba datang angin kencang dan mengakibatkan kapal miring dan tenggelam,” ujar Wayan.
“Posisi kapal terakhir kandas di Teluk Toroh atau Tanjung Kuning pulau Komodo,” tambahnya.
Kepala Satuan Polairu Wayan Manggarai Barat Iptu Wayan Merta menjelaskan, saat KLM Manggarai tenggelan, KLM Elbarak datang untuk mengevakuasi penumpang sebelum Tim SAR Gabungan dari Labuan Bajo tiba. Proses evakuasi dilakukan menggunakan speedboat milik Tim SAR dan Rider Lanal Labuan Bajo. (afifah/lbi)