Kendaraan Listrik di Jateng Capai 3.500 Unit, Sosialisasi akan Terus Ditekan – Liputan Online Indonesia

SURAKARTA, liputanbangsa.com –  Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung penuh upaya transisi kendaraan bermotor berbahan bakar minyak ke listrik.

Sebab, perpindahan itu dinilai akan menurunkan emisi karbon dioksida dan mewujudkan green energy.

“Kita berkomitmen menurunkan emisi kendaraan.  Dan kita menyadari pentingnya kendaraan yang ramah lingkungan,” kata Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana pada Kegiatan Festival Motor Listrik 2023 di Kota Surakarta pada Minggu, 3 Desember 2023.

Hingga November 2023, populasi kendaraan listrik di Jawa Tengah hampir mencapai 3.500 unit.

Rinciannya, sebanyak 568 unit merupakan kendaraan roda empat, sisanya adalah kendaraan roda dua.

“Ini menunjukkan bahwa masyarakat kita sudah mulai sadar, bahwa memang ke depan penggunaan kendaraan listrik akan semakin tinggi,” kata Nana.

Dibeberkan Nana, sejumlah komitmen yang dilakukan Pemprov Jateng dalam mendorong pertumbuhan motor listrik adalah mendorong industri mesin kendaraan listrik dan baterai di Kawasan Industri Terpadu Batang dan Kawasan Industri Kendal.

 

Selain itu, memfasilitasi tumbuhnya konversi motor BBM ke listrik yang tersertifikasi sekaligus melaksanakan uji tipe, serta mendorong pertumbuhan after sales services di seluruh wilayah Jawa Tengah.

Di samping itu, menyiapkan tenaga terampil/terlatih melalui pendayagunaan sekolah vokasi dan SMK.

Diakui Nana, transisi penggunaan kendaraan BBM ke listrik, masih menghadapi sejumlah tantangan.

Seperti biaya konversi yang masih dianggap mahal oleh masyarakat,  titik-titik stasiun charging kendaraan, dan ketersediaan bengkel konversi yang tersertifikasi.

Oleh karena itu, lanjut dia, untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik perlu digenjot sosialisasi kepada masyarakat.

Di tempat yang sama, Raja Mangkunegara, X Bhre Sudjiwo menyampaikan menambahkan, sosialisasi memang masih perlu digencarkan.

Ia mencontohkan, sebelumnya ia tidak mengetahui ada program dari Kementerian ESDM untuk mengkonversi kendaraan motor BBM ke listrik.

Maka ketika mengetahuinya, dirinya pun bersedia mengkonversi motor BBM nya ke listrik.

“Sesuatu yang baru juga untuk saya sebetulnya. Tapi ternyata ini program yang sudah diinisiasi dari Kementerian ESDM dalam waktu yang cukup lama, dan ada subsidinya juga ternyata,” ujar Gusti Bhre.

Keputusannya untuk bersedia mengkonvesi motor BBM nya ke listrik, diharapkan bisa menjadi motivasi bagi masyarakat, agar melakukan langkah yang sama.

Menurutnya, setiap orang punya tanggung jawab dan peran untuk menjaga lingkungan.

“Kita semua punya tanggungjawab untuk menjaga dan memelihara lingkungan yang lebih baik. Harapan  ke depannya mencapai pembangunan berkelanjutan,” pungkasnya.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *