Kunjungi Jateng, Jokowi dan Ganjar Resmikan Tambak Udang Modern di Kebumen – Liputan Online Indonesia

Kunjungi Jateng, Jokowi dan Ganjar Resmikan Tambak Udang Modern di Kebumen. Foto:dok.jatengprov.go.id

KEBUMEN, liputanbangsa.com – Presiden Indonesia Joko Widodo didampingi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, resmikan tambak udang modern seluas 60 hektare di Kebumen. Tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) nantinya dapat menjadi percontohan penerapan budidaya produk perikanan yang modern.

Setibanya di Kebumen pada pukul 11.10 WIB jokowi dijadwalkan langsung meninjau lokasi tambak untuk diresmikan. pada kesempatan yang sama Jokowi menyebar benih sebagai simbol telah diresmikannya tambak udang.

Dalam acara peresmian tambak udang di Kebumen turut dihadiri pula Menteri Perikanan dan Kelautan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala Badan Pangan Arief Prasetyo Adi, Bupati dan Kepala OPD Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen, serta Bupati Sumba Timur Kristofel Praing.

Ganjar menuturkan bahwa Tambak BUBK di Kebumen akan menjadi percontohan dan harus dikembangkan di daerah lain.

“Soal udang ada PR besar, tadi yang disampaikan (Presiden) menjadi sebuah percontohan bagus untuk dikembangkan,” ujarnya.

Menurutnya, pembangunan tambak yang berada di Desa Tegalretno, Kecamatan Petanahan itu dikelola dengan manajemen yang modern.

“Ya, karena dikelola dengan sangat modern dan hasilnya sangat bagus,” imbuhnya.

Sementara itu, Presiden RI Jokowi mengatakan tambak BUBK di Kebumen telah memiliki manajemen modern sehingga dapat menjadi contoh penerapan usaha budidaya produk perikanan di daerah lain.

“Ini akan menjadi sebuah contoh yang nanti bisa di-copy untuk provinsi, kabupaten lain, sehingga manajemen modern yang kita lihat sekarang ini bisa di-copy untuk diterapkan di daerah lain,” kata Presiden Jokowi.

Tambak Udang Modern di Kebumen Jawa Tengah. Foto: dok. jatengprov.go.id

Presiden Jokowi menambahkan jika tambak budidaya udang vaname di Kebumen telah menerapkan manajemen detail yang mampu menjaga kebersihan air sehingga mendukung optimalisasi produksi.

Peresmian 60 hektare tambak budi daya udang di Kebumen mampu menghasilkan 40 ton udang setiap satu hektare.

“Di tambak udang yang berbasis kawasan ini telah diselesaikan kurang lebih 60 hektare yang akan menghasilkan udang 1 hektarnya kurang lebih kami harapkan di atas 40 ton,” paparnya.

Sebagai informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebut pembangunan tambak budidaya udang berbasis kawasan di Kebumen sekaligus untuk mencapai target produksi udang nasional 2 juta ton pada 2024. Sehingga Indonesia berkontribusi lebih banyak lagi pada kebutuhan pasar udang dunia yang nilainya mencapai US$ 28,3 miliar pada tahun 2021.

Tambak ini menerapkan konsep tambak ramah lingkungan, dengan peningkatan teknologi seperti penerapan tandon, saluran inlet dan outlet terpisah, penerapan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), peningkatan padat tebar, pengaturan petak pemeliharaan, mekanisasi seperti kincir dan pompa, serta manajemen kesehatan ikan dan udang dengan biaya pembangunan mencapai Rp175 miliar.

(heru/lbi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *