liputanbangsa.com – Gelar kegiatan bertajuk KUR Super Mikro di Benteng Vastenburg Solo, Jawa Tengah pada Sabtu (25/2), secara resmi Bank Jateng meluncurkan KUR Super Mikro (Sumi).
Kredit yang luncurkan Bank Jateng tersebut dapat dijangkau masyarakat kecil dengan suku bunga super mikro sebesar 3% dengan plafon maksimal Rp 10 juta,
Tujuan adanya kredit usaha rakyat super mikro ini disampaikan oleh Direktur Utama Bank Jateng, Suriyanto. Ia mengatakan menggiatkan sektor ekonomi riil dengan tujuan utama, yakni membantu pekerja yang terkena PHK dan ibu rumah tangga yang memiliki usaha produktif.
“Salah satu keunggulan KUR Super Mikro ini adalah lamanya usaha debitur tidak dibatasi minimal 6 bulan atau dapat diberikan kepada masyarakat yang memiliki usaha baru,” ujar Supriyanto dalam keterangan resmi, dikutip Senin (6/3).
Lebih lanjut, Supriyatno menjelaskan pemerintah bersungguh-sungguh dalam memfasilitasi para pelaku UMKM dengan adanya KUR Super Mikro yang merupakan bentuk sensitivitas pemerintah pusat terhadap inisiatif-inisiatif dari daerah
“Peluncuruan KUR Super Mikro dengan bunga 3% maksimal plafon Rp 10 juta itu juga menunjukkan bahwa pemerintah itu sungguh-sungguh dalam memfasilitasi teman-teman UMKM,” ungkapnya.
Menurutnya, jika hal itu bisa dilakukan secara simultan atau terus menerus ada ratusan triliun, bahkan Bank jateng mendapatkan Rp 8,5 triliun sehingga bisa menjadi kebanggaan bagi bank-bank daerah dalam menyalurkan kredit tersebut.
“Ini adalah bentuk dari kepedulian pemerintah pusat terhadap apa yang ada di daerah. Kalau ini bisa dilakukan secara simultan, terus-menerus, bunga sebetulnya tidak ada masalah, tapi bunga itu adalah cerminan dari kesungguhan pemerintah di dalam mencoba untuk mengkait dan juga meningkatkan perekonomian di daerah,” katanya.
Supriyatno berharap KUR Super Mikro ini dapat membawa harapan dengan bisa lebih dipromosikan oleh perbankan di daerah khususnya dan dampaknya akan melihat geliat ekonomi di daerah.
“Kita akan meliat kejayaan perekonomian rakyat di daerah-daerah,” tandasnya.
Sementara itu, Iskandar Simorangkir selaku Tim Ahli Menko Perekonomian mengungkapkan munculnya ide KUR Super Mikro ini karena pemerintah sadar kalau membantu UMKM tidak bisa setengah-setengah.
“Kalau ada orang kena PHK harus dibantu, bantunya bukan ngasih ikan tapi ngasih kailnya melalui KUR tadi. Bank Jateng ini terdepan dalam memberikan bunga yang rendah,” jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut hadir juga tokoh masyarakat, yakni Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Plt Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan, Tim Ahli Menko Perekonomian Iskandar Simorangkir, dan Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno. (afifah/lbi)