liputanbangsa.com – Jelang libur Lebaran 2023, tingkat okupansi hotel di Bali diperkirakan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati akan meningkat sebesar 3 persen – 5 persen. Nilai tersebut ditetapkan meski ada wilayah yang peningkatannya dapat mencapai 20 persen, yakni Kuta dan Nusa Dua.
Menurut Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau yang kerap disapa Cok Ace, keterisian hotel di Bali telah meningkat sejak tahun lalu. Namun, kenaikan tersebut terlihat tak terlalu signifikan,
“Biasanya kalau sebelum (covid-19), waktu Lebaran 2019 dan 2018, secara kewilayahan peningkatannya ada yang sampai 20 persen. Tetapi secara rata-rata di Bali, peningkatan tiga sampai lima persen,” kata Cok Ace di Kantor DPRD Bali, Senin (3/4).
Wilayah akan berpengaruh pada tingkat keterisian hotel. Seperti daerah Kuta dan Nusa Dua, Kabupaten Badung, pada tahun lalu ketika libur Lebaran, rata-rata keterisian hotelnya mencapai 20 persen.
Sedangkan, tingkat okupansi hotel saat Idulfitri sekitar 5 persen terdapat pada daerah Ubud, Kabupaten Gianyar, dan Candi Dasa, Kabupaten Karangasem.
“Kalau Lebaran sebelumnya, menurut sebaran kewilayahan, Nusa Dua dan Kuta bisa meningkat 20 persen. Kalau Ubud, Candi Dasa, itu peningkatannya sekitar 5 persen,” imbuhnya.
Mengingat kondisi ekonomi semakin membaik usai pandemi, Cok Ace berharap terdapat peningkatan kunjungan wisatawan domestik saat libur Lebaran tahun ini.
“Mudah-mudahan sekarang kondisi domestik sekarang sudah makin bagus ekonominya. Kita berharap yang peningkatannya lebih tinggi saat Lebaran itu wisatawan domestik,” ujarnya. (afifah/lbi).