Melihat Sejarah Kudus Tempo Dulu di Museum Kretek Sembari Wisata Keluarga

ByRedaksi

30 Mei 2023
Museum KretekKondisi ruang pamer di Museum Kretek (Oke/lbi)

Kudus, liputanbangsa.com – Museum Kretek terletak di Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Rute menuju Museum Kretek Kudus sangat mudah dijangkau, apalagi lokasinya yang berada di pusat kota.

Dari Alun-Alun Kudus hanya memakan waktu sekitar 6 menit saja. Yakni dengan menuju Jl. Jend, Ahmad Yani, Belok kiri melewati Jl. Ronggolawe, lalu belok kanan ke Jl. Getas Pejaten. Selanjutnya tinggal mencari lokasi dari Museum Kretek Kudus itu sendiri (tepat di pertigaan, barat jalan).

Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Kudus, Yusron menjelaskan, Museum Kretek Kudus merupakan satu-satunya museum kretek yang ada di Indonesia, didirikan sekitar tahun 1986 oleh Soepardjo Roestam selaku Gubernur Jawa Tengah kala itu.

Lahirnya kretek di Kudus bahkan di Indonesia tidak dapat dipisahkan dan Haji Jamhari, seorang penduduk Kudus. Pada tahun 1880an Haji Jamhari telah lama menderita penyakit dada Sering kali serangan sesak napasnya datang.

Museum Kretek
Saat kunjungan outing class dari adik-adik SD, (Foto Dokumentasi Museum Kretek Kudus)

Untuk mengobati penyakitnya, ia mencoba memakai minyak cengkeh digosokkan di bagian dada dan punggung dan ternyata dia merasa lebih baik sekalipun belum sembuh sama sekali.  Selanjutnya dia mencoba mengunyah cengkeh dan hasinya jauh lebih baik, hingga kemudian terlintas dalam pikirannya untuk memakai rempah tersebut sebagai obat.

Adapun caranya sederhana sekali, cengkeh dirajang halus-halus kemudian dicampurkan pada tembakau dan dilinting menggunakan kulit jagung ‘Klobot’ serta diikat benang Hasilnya benar-benar diluar dugaan sakit dadanya menjadi sembuh.

Cara pengobatan ini dengan cepat tersebar di seluruh daerah tempat tinggalnya. Karena demikian banyak permintaan kretek buatannya, Haji Jamhari terpacu untuk memproduksi Kretek secara kecil-kecilan, Tiap 10 batang rokok diikat dengan seutas tali tanpa kemasan dan tanpa merk

Nama Kretek sengaja diletakkan padanya lantaran suara yang timbul tatkala campuran tembakau cengkehdibakar dan dihisap menimbulkan bunyi kretek-kretek-kretek.

“Namun, sampai hari ini belum ada lembaga resmi yang menyatakan siapa penemu rokok kretek. Kalau versi kenyakinan dari buku yang ada, penemu rokok kretek adalah haji Jamhari sedangkan Nitisemito adalah orang pertama yang mendirikan perusahaan rokok kretek,” tandasnya.

Melihat Kudus Tempo dulu sembari Berwisata Keluarga

Selain bangunan museum yang berisikan benda-benda bersejarah Kudus tempo dulu, Pengelola Museum kretek juga menyediakan fasilitas penunjang lainnya. Saat media ini menyambangi komplek museum kretek, ada banyak bangunan bersejarah dan fasilitas hiburan keluarga.

“Seperti adanya bangunan rumah adat Kudus (joglo pencu), Replika Cagar Budaya, seperti rumah kembar niti semito, omah kapal, bioskop 3D dan lainnya, lalu ada fasilitas hiburan pendukung diantaranya mandi bola, trampoline, waterboom, ember tumpah, terapy ikan,” terang Yusron.

Fasilitas pendukung lainnya yang ada di sekitar Museum Kretek Kudus diantaranya Area parkir, Mushola, Toilet, Gazebo atau saung dan lainnya.

Museum kretek
Kunjungan dari Gabungan Insan Pemandu Perjalanan Wisata di Kudus (Oke/lbi)

Pengelola Museum Kretek juga menerima kunjungan dari sekolah, terutama jenjang PAUD dan TK. Secara kolektif, biasanya mereka sudah booking jauh-jauh hari untuk melaksanakan outing class yang sudah menjadi agenda rutin tiap sekolah.

Yusron menyebut jika Museum Kretek ramainya di hari weekend dan hari libur, “Ramainya pas Sabtu-Minggu dan tanggal merah, akan tetapi dengan adanya outing class dari anak-anak jenjang PAUD dan SD, maka hal itu sedikit banyak bisa memberikan pemasukan (PAD) bagi kami,” ungkapnya.

Museum kretek
Kunjungan Turis Asing (Foto Dokumentasi Museum Kretek Kudus)

Adapun Tiket Masuk Museum Kretek Kudus dibandrol hanya sebesar Rp 4.000,- saja per orangnya (weekday) lalu Rp 4.000,- per orang (weekend). Sementara untuk fasilitas hiburan lainnya dikenakan tarif sesuai fasilitas penunjang atau wahananya.

Museum Kretek Kudus sendiri buka setiap hari, Senin hingga Minggu beroperasi mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB.  (Oke/lbi).

Cari Batik Kudusan untuk Buah Tangan? Berikut Daftar Gerai yang Bisa Dikunjungi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *