Mulai Hari Ini, Jalur Pendakian ke Gunung Slamet Ditutup – Liputan Online Indonesia

PURBALINGGA, liputanbangsa.comAktivitas vulkanik di puncak Gunung Slamet meningkat secara signifikan. 

Dampaknya jalur pendakian ke ‘atap Jawa Tengah’ ini ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Pengelola basecamp pendakian Gunung Slamet via Bambangan, Saiful Amri menjelaskan penutupan sebenarnya sudah dilakukan sejak akhir pekan kemarin, namun baru ada pengumuman resmi per hari ini.

“Press rilisnya keluar di tanggal 11 siang kemarin. Pengumuman laporan aktivitas Gunung Slamet itu kan keluar tiap 15 hari sekali. Kemarin karena peningkatan aktivitas signifikan jadi itu keluar setelah 8 hari. Sebenarnya sudah mulai ditutup pada tanggal 12 siang kemarin,” kata Saiful, Senin (13/5/2024).

“Dari kemarin memang sudah ditutup ini untuk mengantisipasi banyaknya pendaki yang kurang percaya karena di IG official Slamet via Bambangan itu belum rilis penutupan. Akhirnya kami baru bisa informasikan hari ini,” sambungnya.

Ia mengungkapkan sewaktu adanya pengumuman peningkatan aktivitas, ada ratusan pendaki yang naik via Pos Bambangan.

“Jadi waktu keluar press rilis itu sedang ada pendaki yang memang lagi naik. (Pukul) 11.30 WIB kami sudah ada pendaki yang naik jumlahnya 329 pendaki dari pos Bambangan,” terangnya.

Meski begitu, pihaknya tidak langsung menjemput para pendaki. Sebab, mereka hanya ingin ngecamp di Pos 5 dan itu masih batas radius aman.

“Kami evakuasi pendaki yang pada naik tanggal 11 baru kemarin. Kenapa itu dilakukan karena kami tahu bahwa mereka hanya naik di radius aman atau sekitar 3 km dari puncak. Itu posisinya di pos 5 jadi kami biarkan camp satu malam. Paginya kita jemput turun,” jelasnya.

Saiful menyebut meski ada peningkatan aktivitas, status Gunung Slamet belum berubah, namun pihak pengelola tetap khawatir jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Statusnya tetap di level II waspada tetapi secara kegempaan meningkat signifikan. Jadi pengelola khawatir terjadi seperti di Gunung Marapi, karena ini menyangkut nyawa akhirnya kami ambil keputusan untuk tarik mundur pasukan yang di atas,” jelas Saiful.

“Di tanggal 11 itu kepulan asap tebal terlihat jelas sekali. Tapi tanggal 12 terlihat tenang sekali,” lanjutnya.

Bila  nantinya aktivitas vulkanik sudah menurun, pendakian akan kembali dibuka. Namun setelah adanya pengumuman resmi.

“Ini setlah dibuka tanggal 12 bulan kemarin. 1 bulan persis. Ketika nanti aktivitas sudah menurun akan dibuka kembali dengan pengumuman resmi,” pungkasnya.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *