KLATEN, liputanbangsa.com – Munggur Park Klaten berhasil membawa kembali suasana pasar malam yang lebih modern mengikuti perkembangan zaman bagi warga Klaten. Berbeda dengan pasar malam pada umumnya yang bersifat nomaden, Munggur Park Klaten memiliki lokasi tetap di Jalan Kaswari, Gatak, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Konsep yang diusung oleh obyek wisata ini adalah berbagai macam wahana yang dikemas secara modern serta dilengkapi dengan tempat bermain (playground).
“Konsepnya adalah wahana pasar malam yang kami kemas dengan modern dan menetap. Jadi, konsepnya taman bermain atau playground,” jelas General Manager Munggur Park Klaten, Ovick Raharja, Sabtu (21/1).
Menurut Ovick, dulunya sekitaran kawasan ini banyak ditumbuhi pohon Munggur sehingga lokasi objek wisata tersebut dulunya bernama Munggur. “Tapi sekarang sudah tidak disebut daerah Munggur lagi, jadi itu sebutan orang tua dulu,” tuturnya.
Taman bermain yang dibuka pada 23 April 2022 dan berdiri di atas lahan seluas 5.000 meter persegi ini mampu menarik antusias masyarakat hingga jumlah wisatawan yang datang mencapai 1.000 orang saat weekend dan sekitar 300-400 orang pada weekday.
“Saat awal buka, jangkauan pengunjung banyak dari luar kota, bahkan ada dari Jatim dan Jabar lalu Wonogiri, Karanganyar, Yogyakarta, dan Boyolali. Tapi, sekarang kebanyakan dari Solo Raya,” ujarnya.
Sama seperti pasar malam pada umumnya, Munggur Park Klaten memiliki jam buka dari sore hingga malam hari, yaitu pukul 16.00 WIB – 22.00 WIB. “Khusus wahana rumah hantu buka dari 18.30 WIB sampai dengan 22.00 WIB,” ucapnya.
Berbagai macam wahana permainan seperti jet coaster, kereta mini, gajah terbang, taman kelinci, rumah balon, taman Cappadocia, bianglala, kora-kora, trampolin, dan rumah hantu dapat dinikmati pengunjung hanya dengan membayar tiket wahana Rp3.000 – Rp15.000 per orangnya sesuai dengan wahana yang dinaiki dan tidak perlu membayar tiket masuk.
“Harga tiket wahana dari Rp3.000 sampai dengan Rp20.000, yaitu rumah hantu. Rata-rata harga tiketnya Rp10.000 per orang,” jelas Ovick. (afifah/lbi)