Pembagian Zakat di Pakistan Berujung Kematian 11 Orang – Liputan Online Indonesia

Pembagian Zakat di Pakistan Berujung Kematian 11 OrangPembagian Zakat di Pakistan Berujung Kematian 11 Orang (Ilustrasi) Foto: dok.indiatimes.com

liputanbangsa.com – Pembagian zakat Ramadhan di Karachi, Pakistan berakhir dengan kematian 11 orang. Diketahui jika kematian sebelas orang tersebut akibat berdesak-desakan saat pembagian sedekah. Insiden nahas itu terjadi pada Jumat, (31/3/2023)

Perwira polisi di lingkungan Kota Baldia di Karachi barat, Fida Janwari mengatakan pembagian sedekah tersebut didominasi wanita dan anak-anak.

Kronologi peristiwa itu terjadi ketika pihak pabrik pembagi zakat membuka pintu gerbang pabrik. Seketika sekitar 600-700 orang yang hadir saling dorong untuk dapat masuk ke dalam pabrik tersebut. Situasi semakin ricuh karena warga saling berdesak-desakan sehingga banyak dari mereka yang terhimpit satu sama lain.

“Kepanikan melanda dan orang-orang mulai berlarian,” kata Fida.

Sebelumnya korban diketahui berjumlah sembilan orang yang terdiri dari enam wanita dan tiga anak-anak. Terbaru terdapat tambahan dua korban lainnya yang tewas.

Asma Ahmed (30) salah satu warga yang hadir saat pembagian zakat tersebut harus kehilangan nenek dan keponakannya pada insiden tersebut.

“Setiap tahun kami datang ke pabrik untuk mendapat sedekah dari yang mengeluarkan zakat,” katanya.

Ahmed bercerita, saat suasana tak terkendali, panitia mulai kewalahan dan memukuli para wanita dengan pentungan.

“Mereka mulai memukuli para wanita dengan pentungan dan mendorong mereka. Ada kekacauan di mana-mana,” ungkapnya.

“Mengapa mereka memanggil kita jika mereka tidak bisa mengaturnya?” dia bertanya.

zakat
Petugas penyelamat memindahkan jenazah para korban yang tewas saat desak-desakan selama distribusi donasi Ramadan, di kamar mayat rumah sakit di Karachi, Pakistan. Foto: dok.international.sindonews.com

Akibat insiden fatal yang mengakibatkan banyak nyawa hilang, tiga karyawan pabrik ditangkap karena menggelar acara donasi tanpa izin kepolisian untuk mengatur pengendalian massa.

Peristiwa serupa juga terjadi pekan lalu, pada hari pertama Ramadan, satu orang tewas dan delapan lainnya terluka dalam pembagian tepung di barat laut Pakistan.

Sebagai informasi, krisis keuangan di Pakistan  oleh bebyang telah berlangsung selama beberapa dekade ditambah dengan kekacauan politik menjadi kesuraman bagi warganya. Situasi ini diperparah oleh krisis energi global yang disebabkan oleh perang di Ukraina, dan banjir monsun yang melumpuhkan tahun lalu yang menenggelamkan sepertiga wilayah negara itu.

Pakistan telah dilanda gejolak ekonomi selama berbulan-bulan. Mata uang mereka anjlok dan harga makanan pokok melonjak hampir 50 persen.
(heru/lbi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *