LiputanKendal – Program PPKT merupakan kelanjutan dari program Kota tanpa Kumuh (Kotaku). Kondisi kumuh di Kelurahan Bandengan dan Karangsari diakibatkan karena sering terkena banjir rob.
Ketua Komunitas DAK PPKT Bandengan dan Karangsari, Sunandar mengatakan, di tahun 2024 ini ada 76 rumah yang mendapatkan bantuan rehab. Bantuan rehab ini meliputi rehab rekonstruksi dan rehab peningkatan kualitas akibat peninggian jalan. “Juga ada bantuan pembangunan rumah baru sebanyak 83 unit,” katanya.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kendal, Muhammad Nurhasyim mengatakan, program DAK PPKT di Kelurahan Bandengan dan Karangsari tahun 2024, selain rehab rumah, juga ada pembangunan rumah baru untuk 83 unit. Bantuan untuk rehab rumah sebesar Rp 20 juta, sedangkan bantuan untuk pembangunan rumah baru sebesar Rp 50 juta.
“Bantuan pembangunan rumah baru diperuntukkan bagi warga yang semula dalam satu rumah dihuni lebih dari satu kepala keluarga (KK). Relokasinya berada di wilayah Kelurahan Bandengan. Lahan sudah disiapkan, masih dipadatkan,” ujarnya.
Penanganan kawasan kumuh, juga meliputi pembangunan peninggian jalan lingkungan. Selain itu juga ada perbaikan sanitasi, yaitu perbaikan saluran dan pembangunan septic tank komunal sebanyak 25 titik.
Mustofa, warga RT 3 RW 5 Kelurahan Karangsari merasa senang mendapat bantuan pembangunan rumah baru senilai Rp 50 juta. Selama ini tempat kediamannya sering terkena banjir rob. “Alhamdulillah, senang dengan bantuan ini, karena tidak kena rob lagi,” ujarnya.
Nurul Hidayah, Koordinator Tenaga Fasilitator Lapangan DAK PPKT Kelurahan Karangsari dan Bandengan tahun 2024 berharap, warga yang mendapat bantuan rehab rumah bisa menjaga dan memelihara rumahnya dengan baik. Demikian pula, lingkungan yang sudah ditata, baik peninggian jalan lingkungan, drainase maupun sanitasi harus dijaga dengan baik. “Kami selalu memberikan sosialis, agar masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, seperti tidak membuang sampah sembarangan,” harapnya. FAIZ
InfoDaerah!