Pemberian Ruang Kreativitas Bisa Tingkatkan Kompetensi Penyandang Disabilitas – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.comPemerintah dan publik terus memberikan ruang kesetaraan bagi masyarakat penyandang disabilitas.

Bila diberi kesempatan dan ruang, para penyandang disabilitas diyakini mampu mengelola bisnis. Semua itu tentu mulai dari tingkat bawah alias usaha kecil dan menengah (UKM).

Ada banyak program dari pemerintah untuk meningkatkan kemandirian para penyandang disabilitas.

Di luar pemerintah pun demikian yang melibatkan kalangan swasta. salah satunya Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) yang menggandeng Yayasan Berdaya Menembus Batas.

Dua instansi itu memberikan pelatihan entrepreneurship 100 pelaku UMKM yang merupakan penyandang disabilitas.

Project Manager dari Menembus Batas Yesaya Rapha mengatakan, para peserta diberikan pelatihan dan wawasan mendalam terkait dunia kewirausahaan dan tantangan dalam mengelola bisnis UMKM, yaitu terkait pemasaran produk (Product Marketing), adaptasi teknologi (Tech Adoption), Konten & Desain Virtual, iklan digital (Digital Advertisement), Maximizing Marketing Feature, Logistik Dasar, manajemen putaran uang (Cash Flow Management).

“Peserta selain mendapat materi, sambil itu juga diminta menyusun proposal rencana bisnis. Proposal itu dinilai oleh juri,” ungkap Yesaya Rapha dalam keterangan persnya, Senin (20/11).

Hasil dari pelatihan berlangsung pada akhir Oktober hingga 4 November itu mendapatkan 10 peserta terbaik.

Bagi peserta yang proposalnya dinilai terbaik atau masuk 10 terbaik mendapat hadiah dalam bentuk bantuan modal usaha.

“Hadiah itu diharapkan dapat membantu pengembangan dan keberlangsungan usaha mereka,” sambung Yesaya Rapha.

Menurut dia, upaya meningkatkan kelas para penyandang disabilitas ini tidak terlepas dari peran pemerintah dan swasta, seperti Kemenkop UKM dan J&T Express.

Mereka para penyandang disabilitas memiliki kemampuan luar biasa. Hanya saja selama ini mungkin tidak diberi kesempatan atau ruang.

Bila diberikan ruang bisa mereka lebih tahan banting dibanding masyarakat non disabilitas.

Sandy Anderson, salah satu peserta pelatihan “Deliver Possibilities” sangat mengapresiasi program-program pemberdayaan tersebut.

“Para trainer yang telah memberikan ilmu dan wawasan. Yang kami butuhkan bukanlah belas kasihan melainkan support dan dukungan yang nyata,” ungkap Sandy Anderson.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *