Penjelasan Ahli soal Alasan di Balik Orang Melakukan Tindakan Cyber Bullying – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.comCyber bullying adalah bentuk perilaku perundungan yang dilakukan melalui media sosial dan komunikasi elektronik.

Cyber bullying bisa berupa membagikan konten yang tidak pantas, membuat komentar merendahkan, atau mengirim pesan mengganggu kepada orang lain.

Untuk diketahui, Cyber bullying memiliki akar yang sama dengan bullying konvensional, namun, menjadi lebih kompleks karena dapat dilakukan secara anonim.

 

Jenis-jenis Pelaku Cyberbullying

Dilansir dari laman endcyberbullying.net, stopbullying.gov menggambarkan dua jenis profil pelaku cyberbullying yang sering terjadi.

Pertama, terdapat orang-orang yang memiliki popularitas tinggi dan cenderung mempertahankan posisi tersebut.

Bagi mereka, cyberbullying mungkin dipandang sebagai cara untuk menjaga citra popularitas mereka di antara teman-teman atau lingkungan sosial mereka.

Mereka mungkin merasa memiliki kekuasaan dan dominasi saat melakukan tindakan tersebut, sehingga terdorong untuk terus melakukannya sebagai cara untuk mempertahankan status sosial mereka.

Kedua, terdapat kelompok individu yang merasa tidak berhasil secara sosial atau tidak cukup diakui dalam lingkungan mereka.

Mereka mungkin menggunakan cyberbullying sebagai sarana untuk meningkatkan rasa keberhasilan atau kekuasaan yang dirasakan.

Dengan merendahkan atau menyakiti orang lain secara online, mereka mungkin berharap mendapatkan perasaan superioritas atau pengakuan yang hilang dalam kehidupan nyata mereka.

Dalam kasus ini, perilaku cyberbullying menjadi alat untuk mencapai kepuasan diri dan meningkatkan harga diri mereka yang terkikis.

 

Tempat yang Biasa Terjadi Tindakan Cyberbullying

Cyberbullying sering terjadi di berbagai platform media sosial dan aplikasi pesan yang populer, seperti Facebook, Instagram, Snapchat, dan masih banyak lagi.

Di tempat-tempat ini, pengguna dapat dengan mudah berinteraksi secara online dengan orang lain.

Keberadaan anonimitas di platform-platform ini menjadi faktor utama yang memungkinkan pelaku untuk melakukan perilaku yang tidak dapat diterima tanpa takut diidentifikasi.

Tanpa perlu mengungkapkan identitas mereka, pelaku dapat dengan leluasa menargetkan individu lain dengan komentar merendahkan, mengancam, atau menyebarkan konten yang tidak pantas.

Anonimitas ini memberikan kesempatan bagi para pelaku untuk melampiaskan perilaku mereka tanpa konsekuensi nyata, yang pada akhirnya merugikan korban dan menciptakan lingkungan online yang tidak aman.

 

Langkah-langkah Melindungi Diri dari Cyberbullying

Dilansir dari nationalbullyinghelpline.co.uk, untuk melindungi diri dari cyberbullying, langkah pertama yang harus diambil adalah memblokir pelaku dan melaporkannya kepada pihak yang berwenang, baik itu situs media sosial atau lembaga terkait.

Mereka yang menjadi sasaran cyberbullying juga disarankan untuk mendokumentasikan bukti-bukti perilaku tersebut, seperti tangkapan layar pesan atau foto.

Bagi orang tua, penting untuk mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi anak-anak mereka saat menggunakan teknologi.

Sekolah juga memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan siswa, sehingga penting untuk memberitahu mereka tentang kekhawatiran terkait cyberbullying yang mungkin timbul.

Cyberbullying adalah masalah serius yang memerlukan kesadaran dan tindakan kolektif.

Dengan mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengatasi dan mencegah cyberbullying, kita dapat menciptakan lingkungan online yang lebih aman dan mendukung bagi semua orang.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *