Perjuangkan Aspirasi Minoritas, Koh James Siap Bersaing di Pemilu 2024 – Liputan Online Indonesia

SEMARANG, liputanbangsa.comDr. James Santoso atau akrab disapa Koh James tengah memasuki panggung politik dengan tekad kuat.

Sebagai calon legislatif (caleg) dari Partai Golkar untuk Dapil Jateng 1 (Kota Semarang), Koh James yang juga menjabat sebagai Bendahara DPK Kosgoro 1957 telah menyatakan kesiapannya untuk bersaing guna meraih kursi di DPRD Jateng.

“Saya sadar sebagai caleg dari kalangan minoritas. Saya terlahir sebagai etnis Tionghoa. Agama yang saya anut juga minoritas di Kota Semarang, yakni Katolik, namun saya bertekad memperjuangkan aspirasi warga minoritas, baik secara etnis maupun agama/kepercayaan yang juga minoritas,” ungkap Koh James dengan keyakinan.

Dalam upayanya mengamankan kursi DPRD Dapil Jateng 1, Koh James telah menjalin komunikasi dengan Ketua DPD Golkar Jateng Panggah Susanto pada Rapimda DPD Partai Golkar Jateng 2023 di Solo.

Koh James mendapat dukungan untuk memperjuangkan hak dan aspirasi warga minoritas di Kota Semarang melalui pemilu legislatif 2024.

“Pak Panggah meminta saya untuk mengamankan kursi DPRD Dapil Jateng 1, yaitu Kota Semarang, untuk memperjuangkan umat minoritas dan etnis minoritas pada Pemilu Legislatif 2024, seperti halnya Bapak Prabowo Subianto yang membentuk Koalisi Indonesia Maju, maka saya juga membentuk Koalisi Semarang Maju,” tegas Koh James.

Dalam menjalankan misinya, Koh James menekankan pentingnya solidaritas antara caleg Partai Golkar di DPRD Kota Semarang. Kolaborasi dengan Ketua DPD Golkar Kota Semarang, Erry Sadewo, dan sejumlah caleg lainnya menjadi kunci untuk membangun kesolidan partai.

“Di Pemilu 2019, suara Golkar di tingkat Provinsi Jateng belum solid. Caleg Golkar Kota Semarang dan Provinsi Jateng di Dapil Jateng 1 belum sinkron. Golkar adalah partai yang solid, makanya di Pemilu 2024 ini kami akan bersatu agar hasil perolehan suaranya bisa maksimal,” jelas Koh James.

Optimisme Koh James terpancar saat membentuk Koalisi Semarang Maju, dengan target minimal satu kursi di Dapil Jateng 1 (Kota Semarang).

Untuk mencapai satu kursi, diperlukan dukungan sebanyak 83.000 suara.

Perjuangan Koh James tidak hanya tentang kursi dan suara. Sebagai seorang caleg dari kaum minoritas Tionghoa dan beragama Kristen, ia berkomitmen untuk menjadi suara bagi umat Kristiani.

Bila terpilih, Koh James berjanji akan membantu menyalurkan dana aspirasi kepada gereja-gereja kecil yang selama ini belum mendapatkan bantuan.

Selama masa kampanye, Koh James telah mengunjungi beberapa gereja di Kota Semarang yang memiliki jemaat sekitar 300-500 orang.

Bahkan, kunjungannya ke GPdI Rehobot Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, menjadi berkat tersendiri bagi perjalanan politiknya.

“Setiap anggota Dewan Provinsi memiliki dana aspirasi yang bisa membantu tempat ibadah umat, termasuk gereja, dengan nominal mencapai Rp 8 miliar setahun, sedangkan untuk anggota DPRD Kota/Kabupaten, tidak ada anggaran dana aspirasi khusus untuk umat atau tempat peribadatan. Saya bertanya kepada teman-teman, sebagian dana aspirasi anggota DPRD kabupaten kota biasanya digunakan untuk infrastruktur jalan, talud, dan jembatan.”

Dalam konteks ini, Koh James menyoroti permasalahan plafon masjid, mushola, atau gereja yang bocor, yang sulit mendapatkan dukungan dana aspirasi dari anggota DPRD Kabupaten dan Kota karena tidak ada alokasi khusus.

Di sinilah peran anggota DPRD Provinsi menjadi krusial, karena mereka memiliki anggaran yang dapat digunakan untuk memperbaiki fasilitas-fasilitas tersebut.

Dari data BPS, Koh James mencatat jumlah umat Katolik di Kota Semarang sebanyak 84.000 orang, yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 58.000 orang.

Sementara itu, umat Kristen jumlahnya mencapai 157.000 orang, dengan 110.000 orang masuk dalam DPT.

“Selain dari umat Kristiani (Kristen dan Katolik), Golkar masih bisa meraih suara dari umat agama lain, yakni Islam, Konghucu, dan kalangan Tionghoa lainnya,” tandasnya.

Dengan visi dan misinya yang jelas, Koh James menawarkan alternatif baru bagi warga Kota Semarang, khususnya yang berasal dari kalangan minoritas.

Bersama Koalisi Semarang Maju, ia berkomitmen untuk menjadi suara mereka di gedung legislatif, merangkul perbedaan, dan mewujudkan perubahan positif bagi masyarakat Kota Semarang.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *