Petugas Salah Isi Pertalite jadi Solar, Puluhan Motor Mogok di SPBU Patumbak : Akui Lalai – Liputan Online Indonesia

PATUMBAK, liputanbangsa.comSebuah video yang memperlihatkan puluhan kendaraan bermotor mendadak mogok setelah membeli bahan bakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara menjadi viral di media sosial.

Dalam video amatir yang beredar, tampak pembeli bahan bakar jenis Pertalite mengalami mogok di area SPBU.

Saat dicek, rupanya yang terisi dalam tangki motor pembeli bukan Pertalite melainkan Solar.

Tak ayal puluhan pembeli itu pun masih tertahan di area SPBU lantaran tidak bisa melanjutkan perjalanan.

Video tersebut menjadi viral setelah diunggah sejumlah akun Instagram, termasuk @lambe_turah pada Senin (26/2/2024).

Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut telah mendapatkan 54,8 ribu suka dari warganet.

SPBU Akui Lalai

Pihak SPBU mengakui adanya kelalaian yang mengakibatkan puluhan kendaraan mogok setelah mengisi BBM.

Diketahui, peristiwa itu terjadi SPBU 14.203.180 Jalan Pertahanan, Kecamatan Patumbak pada Senin (26/2/2024) pagi.

Insiden tersebut berawal dari isi ulang atau bongkar muat dari truk tangki Pertamina jenis Solar ke tangki pendam di SPBU.

Kemudian, petugas SPBU yang menerima bongkar muat dari truk tangki ke tangki penyimpanan SPBU ternyata salah memasukkan selang ke tangki pendam dengan jenis berbeda.

Namun, selang itu justru mengalir ke tangki pendam produk Pertalite.

Hal tersebut diungkapkan oleh Manager SPBU, Eslida Saragih.

“Jadi, dia masukkan yang solar ke pertalite, sementara kan kereta-kereta (motor) isi pertalite. Kesalahannya itu saja. Sementara dia tidak sadar,” ujarnya.

Terkait salah isi BBM yang menyebabkan kontaminasi, pihak SPBU telah berkoordinasi dengan Pertamina.

Total BBM yang salah isi dari truk tangki Pertamina ke tangki penyimpanan SPBU berjumlah 8 Kiloliter.

Pihaknya juga sudah mengganti kerugian pembeli Pertalite.

Korban diminta membawa kendaraan ke bengkel, lantas biaya perbaikan dari bengkel tersebut akan diganti uang dengan menunjukkan kwitansi pembayaran.

Ganti rugi juga berupa pengisian ulang BBM ke kendaraan korban.

Saat ini, SPBU ditutup sementara dan hanya melayani korban ganti rugi.

Kemudian, SPBU juga menyediakan teknisi di lokasi apabila ada korban datang bisa langsung diperbaiki.

“Ini semua minyak yang kereta-kereta terutama, semuanya kita tanggungjawab. Saya memanggil dua teknisi roda dua kita keluarin minyaknya, kita cuci tangkinya, terus kita isi, ganti minyaknya,” pungkas Eslida.

 

Tanggapan Pertamina

Menanggapi kejadian tersebut, Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut Pertamina, Susanto August Satria telah meninjau ke SPBU terkait.

Ia menyampaikan hal tersebut terjadi karena kesalahan manusia, yang melibatkan petugas bongkar SPBU.

“Petugas Bongkar BBM mengarahkan mobil tangki untuk produk Pertalite ke tangki pendam yang bukan peruntukkannya. Sehingga tanki pendam jenis Pertalite terisi bukan oleh produk seharusnya,” ujar Satria, Senin (26/2/2024).

Disampaikannya dengan adanya kejadian ini, SPBU telah menghentikan penjualan BBM ke konsumen.

“Pertamina memastikan akan memberikan sanksi kepada SPBU terkait kesalahan menyuplai ke tangki pendam produk BBM, hingga konsumen membeli BBM yang terkontaminasi/produk yang tidak seharusnya,” ungkapnya.

Begitu pula Pertamina telah mengintsruksikan SPBU untuk bertanggungjawab kepada kendaraan yang terdampak.

“Konsumen yang terdampak silakan menghubungi/melapor ke SPBU tersebut untuk ditangani lebih lanjut,” pungkasnya.

Seorang korban bernama Hendri mengatakan, kejadian terjadi pada Senin (26/3/2024) sekira pukul 08.00 WIB.

Ia datang ke SPBU 14.203.180 untuk membeli BBM jenis Pertalite kepada petugas.

Baru 100 meter melaju dari SPBU, tiba-tiba mesin sepeda motor Honda Beat miliknya mati.

Saat dihidupkan kembali, motornya tak dapat dihidupkan dan malah mengeluarkan asap.

“Awal hidup 100 meter dari sini mati, nggak mau hidup lagi. Rupanya diisi Solar, padahal ngisinya tadi Pertalite,” kata Hendri, Senin (26/2/2024).

Sepeda motor milik Hendri dan korban lainnya masih diperbaiki di bengkel.

Katanya, setelah diperbaiki, pihak SPBU akan memberikan uang ganti rugi.

“SPBU bertanggung jawab,” katanya.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *