Prediksi Masa Depan Gaza Setelah Pembantaian Israel Berakhir – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.comPara menteri luar negeri Kelompok Tujuh (G7) yang bertemu dalam pertemuan puncak dua hari di Tokyo telah membahas skenario hari demi hari di Jalur Gaza setelah perang berakhir, lapor Reuters.

Topik mengenai apa yang terjadi setelah perang Israel di Gaza diangkat dalam jamuan makan malam pada Selasa malam, kata tuan rumah pertemuan Jepang dalam sebuah pernyataan, dan para menteri G7 akan melanjutkan pembicaraan pada Rabu 8 November 2023.

Pernyataan dari Jepang tidak memberikan rincian mengenai pilihan yang sedang dibahas mengenai daerah kantong Palestina yang dibombardir di mana lebih dari 10.000 orang telah dibunuh oleh pasukan Israel dalam sebulan terakhir.

Meskipun para menteri luar negeri G7 diperkirakan akan mengeluarkan pernyataan bersama yang merujuk pada krisis Gaza pada hari ini.

Namun, laporan Reuters sebelumnya menyebut bahwa G7 akan membahas pengerahan pasukan multinasional ke Gaza pasca-konflik, pemerintahan sementara yang dipimpin Palestina yang akan mengecualikan Hamas, peran keamanan dan pemerintahan sementara untuk negara-negara Arab tetangga, dan pengawasan sementara PBB terhadap wilayah tersebut.

Surat kabar Asahi Jepang melaporkan bahwa para menteri luar negeri G7 diperkirakan akan menyebutkan perlunya jeda kemanusiaan dalam perang Israel di Gaza dalam pernyataan bersama mereka pada Rabu di akhir pertemuan dua hari di Tokyo, kantor berita Reuters melaporkan.

Pernyataan tersebut akan menunjukkan sikap bersatu G7 mengenai situasi Timur Tengah, kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno.

Kelompok negara-negara industri G7 terdiri dari Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat, dengan Uni Eropa juga berpartisipasi.

Israel sejauh ini masih belum jelas mengenai rencana jangka panjangnya di Gaza.

Dalam beberapa komentar langsung pertama mengenai masalah ini, Netanyahu mengatakan minggu ini bahwa Israel akan berusaha untuk memiliki tanggung jawab keamanan di Gaza untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

Namun, Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa Israel ingin wilayah tersebut berada di bawah koalisi internasional, termasuk AS, Uni Eropa dan negara-negara mayoritas Muslim, atau dikelola oleh para pemimpin politik lokal Gaza.

Para diplomat di Washington, PBB, Timur Tengah dan negara-negara lain juga sudah mulai mempertimbangkan pilihan-pilihan yang ada.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *