Puasa Idul Adha : Jadwal Hingga Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah – Liputan Online Indonesia

Dok.istimewa

liputanbangsa.com – Menjelang Idul Adha, umat Muslim di seluruh dunia berpartisipasi dalam puasa yang dikenal sebagai puasa Arafah dan puasa Tarwiyah.

Puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, hari sebelum hari raya Idul Adha. Puasa ini sangat dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak melakukan ibadah haji.

Puasa Arafah juga merupakan bagian dari ibadah haji yang dilakukan oleh jamaah haji di Arafah.

Puasa ini memiliki keutamaan besar, di mana Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa Arafah dapat menghapuskan dosa-dosa selama setahun sebelumnya dan setahun ke depan.

Sedangkan, puasa Tarwiyah dilakukan pada tanggal 9 atau 10 Dzulhijjah, yaitu pada hari kesembilan atau kesepuluh bulan Dzulhijjah.

Puasa ini dilakukan sebagai persiapan menyambut perayaan Idul Adha. Beberapa riwayat menunjukkan bahwa Rasulullah SAW juga berpuasa pada hari Tasu’a.

Kedua puasa ini adalah ibadah sunnah, yang berarti tidak wajib dilakukan. Namun, melaksanakan puasa ini memberikan keutamaan dan pahala bagi umat Muslim.

Selain itu, menjelang Idul Adha, puasa ini juga dianggap sebagai tanda persiapan dan keseriusan dalam menyambut hari raya yang memiliki makna penting dalam agama Islam.

Tahun ini, pemerintah telah menetapkan peringatan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah yang jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.

Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah sesuai keterangan resminya, menetapkan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023.

Berdasarkan keputusan tersebut, maka jadwal pelaksanaan puasa Tarwiyah dan Arafah tahun 2023 sebagai berikut.

Ilustrasi berpuasa (dok.istimewa)

Puasa Tarwiyah dan Arafah menurut Pemerintah

Jadwal puasa tarwiyah pada Selasa, 27 Juni 2023

Jadwal puasa arafah pada Rabu, 28 Juni 2023

Puasa Tarwiyah dan Arafah menurut Muhammadiyah

Jadwal puasa tarwiyah pada Senin, 26 Juni 2023

Jadwal puasa arafah pada Selasa, 27 Juni 2023

 

Baca Juga :

Sambut Idul Adha, PT Waskita Berikan Diskon Tol Krian- Gresik 35% – Liputan Online Indonesia

Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah

Berikut adalah niat puasa Tarwiyah dan Arafah yang dapat dilafalkan umat Islam yang hendak melaksanakan puasa sunnah tersebut:

  1. Niat Puasa Tarwiyah

Niat puasa Tarwiyah bisa dibaca pada saat malam hari sebelum tidur dengan niat sebagai berikut,

“Nawaitu shauma ghadin ‘an adaai sunnati yaumit Tarwiyyati lillaahi ta’aalaa.”

Artinya: “Aku niat puasa sunnah Tarwiyah besok hari karena Allah.”

Menurut Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza’iri dalam Kitabnya yang berjudul Minhajul Muslim, niat puasa Tarwiyah tidak harus dibaca saat malam hari sebelum waktu berpuasa lantaran termasuk dalam puasa sunnah.

Niat juga dapat dibaca keesokan harinya setelah sholat Subuh dengan lafal sebagai berikut,

“Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala.”

Artinya: “Aku niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah Ta’ala.”

 

  1. Niat Puasa Arafah

Sama seperti puasa Tarwiyah, niat puasa Arafah juga bisa dibaca pada malam hari dengan lafal sebagai berikut :

“Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa i sunnati Arofah Lillaahi Ta’aalaa.”

Artinya: “Aku niat puasa sunnah Arafah besok hari karena Allah.”

Selain itu, jika berniat di pagi hari, dapat membaca niat berikut:

“Nawaitu shauma Arafata sunnatan lillahi ta’ala.”

Artinya: “Aku niat puasa sunnah Arafah karena Allah Ta’ala.”

 

Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah

Dok.istimewa

Islam sangat menganjurkan umat Muslim untuk menunaikan ibadah sunah puasa Tarwiyah dan juga Arafah. Hal ini lantaran, dari masing-masing puasa tersebut memiliki keutamaannya tersendiri sebagai berikut.

Keutamaan puasa Tarwiyah dapat menghapus dosa yang pernah diperbuat selama satu tahun.

Keutamaan puasa Arafah bisa menghapus dosa-dosa yang pernah diperbuat selama dua tahun.

Selain keutamaan di atas, puasa sunnah yang menjadi amal ibadah di awal bulan Dzulhijah ini sejatinya adalah perbuatan baik yang sangat disukai oleh Allah SWT.

Hal ini seperti dijelaskan dalam sebuah hadits riwayat Bukhari yang artinya:

“Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijah. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian kembali tanpa membawa apa-apa.”

Selain itu, puasa Arafah dan Tarwiyah ini sangat baik untuk dikerjakan. Khususnya bagi muslim yang tidak bisa menunaikan ibadah haji agar bisa merasakan nikmat yang dirasakan oleh jemaah haji yang sedang beribadah di Tanah Suci.

Demikian jadwal, niat hingga keutamaan puasa Arafah dan Tarwiyah menjelang Idul Adha.

Semoga bisa menambah amal dan ibadah kita. Amin ya Rabbal Alamin.

(ar/lb)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *