Ramai Modus Segitiga, Begini Ciri-ciri Penipuan Mobil Bekas – Liputan Online Indonesia

liputanbangsa.comPenipuan dalam dunia jual beli mobil bekas makin canggih di era digital saat ini. Salah satunya dengan modus segitiga. Bagaimana sistemnya?

CEO Inspector Mobil, Sundoro, membagikan tips untuk mengenali pola kerja penipuan dengan modus segitiga.

Pertama biasanya harga mobil bekas yang dijual lebih murah, bahkan penipu memasang harga di bawah pasaran untuk menarik perhatian korban.

Penipu berperan sebagai perantara yang akan menipu pemilik mobil atau penjual dan pembeli mobil.

Pelaku penipuan bertindak sebagai penjual sekaligus pembeli yang akan mempertemukan kedua korban dengan mengikuti arahan si penipu.

“Korban penipuan segitiga biasanya orang yang cari mobil dengan harga murah. Penipuan ini lebih menyerang psikologis, mereka yang ingin beli jadi mudah tergiur dan saat berada di posisi tersebut susah untuk menghindarinya,” ujar dia.

Nah dalam modus penipuan segitiga ini, penipu berperan sebagai perantara yang akan menipu pemilik mobil atau penjual dan pembeli mobil.

Penipu bertindak sebagai penjual sekaligus pembeli yang akan mempertemukan kedua korban dengan mengikuti arahan si penipu.

“Jadi si pemilik mobil mengiklankan mobil, iklan mobilnya, foto-fotonya dicomot oleh si penipu. Dan dijual biasanya lebih murah lagi,” kata Sundoro.

Ciri lain, penipu biasanya tidak akan bertatapan langsung dengan pembeli. Malahan penipu akan mengarahkan korban atau pembeli untuk tidak melakukan negosiasi kepada penjual. Dengan segudang alasan, mobilnya dititipkan saudara.

Penipu lalu mengelabui dan meminta korban untuk transfer langsung ke rekening mereka, setelah uang ditransfer, pelaku akan kabur dan tidak dapat dihubungi oleh korbannya.

Secara singkat, sebagai gambaran, Sundoro membeberkan kronologi modus segitiga, antara lain :

  • Penjual atau pemilik mobil asli sesuai STNK dan KTP mengiklankan mobilnya di situs jual beli
  • Penipu lalu mencomot foto dan deskripsi untuk diiklankan lagi, biasanya harga lebih murah dari pasaran
  • Penipu lalu menghubungi penjual dan mengaku sebagai calon pembeli
  • Penipu berpura-pura akan mengirimkan orang atau saudaranya untuk melihat mobil
  • Setelah iklan si penipu tayang, ada pembeli atau yang tertarik membeli mobil dan berkomunikasi dengan si penipu
  • Penipu lalu mempersilakan korban cek unit, penipu akan mengatakan orang di rumah yang menjual mobil sebagai saudara, namun semua transaksi harus lewat si penipu ini
  • Pembeli diarahkan tidak boleh bertanya harga ke penjual asli yang dipalsukan dengan sebutan saudara di rumah, biasanya dengan alasan takut minta komisi dan lain-lain
  • Pembeli berkomunikasi dengan penipu lewat WhatsApp
  • Pembeli cek unit, setelah cocok, pembeli menghubungi penipu lewat chat dengan arahan pembeli tidak menanyakan harga kepada orang yang ada di lokasi unit mobil
  • Pembeli akhirnya dikirimi nomor rekening si penipu, karena mobil sudah cocok, kemudian si pembeli transfer
  • Setelah transfer pembeli otomatis meminta dokumen ke orang yang ada di lokasi (sebelumnya dibilang saudara oleh si penipu)
  • Si penjual asli menolak karena akan mengecek apakah uang benar sudah masuk, setelah dicek ternyata belum masuk, dan setelah dilihat ternyata pembeli transfer ke nomor rekening yang salah bukan ke pemilik mobil
  • Nomor WhatsApp si pembeli diblokir oleh si penipu, di mana sebelumnya uang sudah ditransfer

 

Berikut cara untuk bisa menghindari modus penipuan segitiga pada transaksi mobil bekas.

  • Calon pembeli atau penjual mobil bekas sebaiknya mencari informasi terlebih dahulu mengenai harga pasaran dan spesifikasi kendaraan bekas sebelum membeli.
  • Jangan mudah tergiur apabila ada mobil bekas yang dijual dengan harga murah dan jauh di bawah harga pasaran, serta tidak mudah percaya dengan orang yang belum dikenal untuk melakukan transaksi.
  • Apabila akan membeli mobil secara online, sebaiknya sebelum melakukan pembayaran uang muka dan pengecekan mobil, calon pembeli minta kepada penjual untuk melakukan panggilan video dan meminta bukti bahwa kendaraan beserta surat-suratnya tersebut ada pada penjual.
  • Sebelum transfer atau melakukan pembayaran, lebih baik calon pembeli minta bukti identitas atau KTP asli dari penjual agar menghindari penipuan seperti perbedaan antara nama pada nomor rekening yang digunakan dan KTP penjual yang asli.

Sundoro mengatakan sudah ada puluhan orang yang pakai jasa inspeksi dari inspector mobil hampir terkena kasus penipuan model segitiga tersebut.

“Sekitar puluhan orang yang pakai jasa inspeksi dari inspector mobil hampir tertipu dengan kasus penipuan segitiga, beberapa konsumen terbuka tentang harga dan menceritakan obrolannya dengan penjual ke tim inspektor dan rata-rata inspektor di lapangan sudah paham apakah ada indikasi penipuan atau tidak hanya dengan mendengar dari cerita pembeli,” tutup Sundoro.

 

(ar/lb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *