Ratusan Siswi Di Iran Alami Keracunan Massal Karena Adanya Dugaan Untuk Menutup Sekolah Khusus Perempuan – Liputan Online Indonesia

Ratusan Siswi Di Iran Alami Keracunan Massal Karena Adanya Dugaan Untuk Menutup Sekolah Khusus Perempuan (ilustrasi). Foto: dok.yourmiddleeast.com

liputanbangsa.com – Ratusan siswi sekolah di beberapa wilayah Iran mengalami keracunan massal, dugaan sementara karena adanya keinginan untuk menutup sekolah khusus perempuan,

Penyebab keracunan massal tersebut belum diketahui dengan pasti. Akibat dari keracunan tersebut, puluhan siswi harus dirawat di rumah sakit. Otoritas Teheran mencurigai, kasus ini disebabkan karena serangan disengaja dari pihak – pihak tertentu.

Seperti dilansir detik, Rabu (1/3/2023), dalam kurun waktu 3 bulan terakhir, ratusan kasus gangguan pernapasan dilaporkan. Yang menjadi korban diantaranya siswi-siswi sekolah di Iran, mayoritas di kota Qom, di sebelah selatan ibu kota Iran, Teheran.

Seorang pejabat pemerintah setempat, yang tidak disebut namanya, menyatakan bahwa insiden itu diyakini sebagai upaya disengaja untuk memaksa penutupan sekolah-sekolah bagi perempuan.

Sedikitnya dalam insiden tersebut ada 35 siswi telah dibawa ke rumah sakit sejauh ini. sejak November tahun lalu, ratusan kasus tersebut juga terjadi di dua kota lainnya di Iran.

Pada Minggu (26/2) waktu setempat, para siswa di sekolah perempuan di Borujerd dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami gejala serupa seperti sesak nafas. Dan insiden ini mejadi yang keempat kalinya dalam sepekan terakhir.

Melalui juru bicara Pemerintah Iran, Ali Bahadori Jahromi  menyatakan jika pihak Kementerian Intelijen dan Pendidikan sedang mencari tahu penyebab keracunan itu. Setelah adanya laporan orang tua para siswa  pada 14 Februari lalu, untuk ‘menuntut penjelasan’ dari otoritas setempat.

Pekan lalu, Jaksa Agung Iran, Mohammad Jafar Montazeri memerintahkan penyelidikan yudisial terhadap insiden tersebut.

Insiden keracunan  massal mendapat perhatian khusus pemerintah hingga pada Selasa (28/2) waktu setempat, parlemen Iran menggelar rapat untuk membahas insiden keracunan  massal itu bersama dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Bahram Eynollahi.

Setelah dilakukan penyelidikan, pada Minggu (26/2) waktu setempat, Wakil Menkes Younes Panahi menyatakan  temuannya.

Dalam temuannya itu, ditemukan fakta jika beberapa orang diracun di sekolah perempuan di Qom, dengan tujuan menutup akses pendidikan untuk anak-anak perempuan.

Namun dalam pernyataannya tersebut, tidak dijelaskan secara rinci pihak mana yang terlibat dalam insiden keracunan massal siswi Iran itu dan belum ada penangkapan yang dilakukan pada terduga kasus.

Para aktivis beranggapan jika pihak yang bertanggung jawab atas insiden keracunan massal siswi Iran itu adalah Taliban di Afghanistan dan Boko Haram di Sahel, yang menentang pendidikan untuk perempuan.

(heru/lbi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *