Rendahnya Tingkat Literasi Masyarakat, Pemerintah Diminta Perhatikan Perpustakaan Daerah di Era Digital – Liputan Online Indonesia

perpustakaanRendahnya Tingkat Literasi Masyrakat, Pemerintah Diminta Perhatikan Perpustakaan Daerah di Era Digital - Liputan Online Indonesia. Foto: dok.dprd.jatengprov.go.id

JAKARTA PUSAT, liputanbangsa.com  – Komisi A DPRD Jawa Tengah mengunjungi Kantor Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat, Jumat (31/3). Atas kunjungannya tersebut, memperbarui sumber perpustakaan dan arsip dari segi buku fisik dan digital diperlukan unuk mendorong literasi masyarakat di Indonesia, terkhusus Jawa Tengah.

Dalam upaya meningkatkan literasi dan kenyaman masyarakat, perpustakaan milik provinsi Jawa Tengah maupun perpustakaan kabupaten/kota harus dibenahi dari segi koleksi buku hingga renovasi tempat agar banyak masyarakat yang mengunjungi perpustakaan.

Rendahnya tingkat literasi masyarakat membuat Muhammad Syarif Bando selaku Kepala Perpustakaan Nasional RI membuka diskusi terkait penyebab masalah tersebut. Minimnya angka paten di Indonesia  dan tingkat pendidikan yang rendah merupakan permasalahan yang harus segera diatasi. Seharusnya perpustakaan saat ini menjadi oase informasi bagi masyarakat luas, tak hanya koleksi buka-buku saja.

“Dari berbagai negara di dunia, Indonesia hanya memiliki 6 hak paten dan itu pun masih sangat tertinggal jauh dengan Jepang memiliki 44.811 hak paten. Dari sektor pendidikan, banyak masyarakat lebih fokus ke jenjang selesai wajib belajar 9 tahun lalu bekerja, sedangkan di sektor pendidikan tinggi pun serupa. Maka peran perpustakaan sebagai lembaga literasi sangat dibutuhkan, semua akses informasi harus bisa terakses secara luas baik koleksi buku-buku dari berbagai disiplin ilmu hingga informasi dalam bentuk digital,” kata dia.

Rendahnya Tingkat Literasi Masyrakat, Pemerintah Diminta Perhatikan Perpustakaan Daerah di Era Digital – Liputan Online Indonesia. Foto: dok.dprd.jatengprov.go.id

Menanggapi, Ketua Komisi A Mohammad Saleh menyatakan, perpustakaan bukan hanya sebagai tempat koleksi buku dan iptek tetapi sebagai penggerak literasi masyarakat. Tentu Jawa Tengah perlu mendapatkan support dalam mengembangkan perpustakaan agar tidak monoton.

“Sebagai penggerak literasi masyarakat, perpustakaan harus bisa menjadi sumber referensi segala bidang keilmuan terutama sains dan teknologi, juga tidak lepas di bidang pertanian karena negara kita agraria. Penguatan literasi harus didukung lewat pembenahan perpustakaan agar tidak monoton, seperti dibuat konsep cafe atau mall bahkan jika memungkinkan dibuat konsep futuristik,” jelas legislator asal Golkar.

Rendahnya Tingkat Literasi Masyrakat, Pemerintah Diminta Perhatikan Perpustakaan Daerah di Era Digital – Liputan Online Indonesia. Foto: dok.dprd.jatengprov.go.id

Minimnya dana merupakan salah satu masalah yang dihadapi perpustakaan daerah, sehingga dalam pengembangannya kurang optimal. Oleh karena itu, politikus asal PAN, Muhammad berharap perpustakaan di kabupaten/kota mendapatkan perhatian pusat.

Perpustakaan yang seharusnya menjadi sumber informasi bagi masyarakat disadari oleh Yunus. Ia berharap masyarakat dapat mengakses buku dan arsip dari tingkat pusat hingga desa di perpustakaan seperti Google.

Yunus juga mengharapkan, dengan era perkembangan digitalisasi tentunya peran perpustakaan bisa menjadi seperti Google untuk memudahkan masyarakat  mengaksesbuku dan arsip dari tingkat pusat hingga desa.

Rendahnya Tingkat Literasi Masyrakat, Pemerintah Diminta Perhatikan Perpustakaan Daerah di Era Digital – Liputan Online Indonesia. Foto: dok.dprd.jatengprov.go.id

“Banyak perpustakaan di daerah mempunyai prestasi banyak, seperti pelayanan literasi di pedesaan dari petani sampai siswa sekolah dasar dapat membaca koleksi buku namun karena anggaran sangat minim, informasi yang diberikan pun terbatas. Harapannya, perpustakaan di daerah-daerah bisa mengakses pusat informasi data di pusat sehingga bisa bekerja seperti mesin pencarian google baik berupa arsip dan buku di berbagai bidang keilmuan,” terang anggota komisi A. (afifah/lbi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *